Kontroversi Kematian Zara Qairina, Pelaku Bullying Diduga Anak Pejabat

InsertLive | Insertlive
Jumat, 15 Aug 2025 19:15 WIB
An undated photograph of Zara Qairina Mahathir shared on social media. Kontroversi Kematian Zara Qairina, Pelaku Bullying Diduga Anak Pejabat / Foto: Media sosial via Malay Mail
Jakarta, Insertlive -

Publik Malaysia digemparkan dengan kabar kematian Zara Qairina Mahathir (13), siswi Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Dati Mustapha di Papar, Sabah. Pasalnya Zara meninggal dunia dengan tragedi yang menyayat hati.

Kematian Zara Qairina menjadi sorotan lantaran disebut akibat korban perundungan di lingkungan sekolah. Sontak saja hal ini memicu kemarahan publik.

Hal ini dikarenakan adanya dugaan pelaku bully Zara adalah anak dari pejabat Negeri Jiran. Dugaan tersebut muncul lantaran kasus kematian Zara tidak diusut dengan tuntas oleh pihak kepolisian. Akibatnya, ramai publik menyertakan tagar #JusticeForZara di media sosial hingga munculnya sebuah lagu viral di TikTok.

ADVERTISEMENT

Zara Qairina Mahathir ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada 16 Juli 2025 di sebuah saluran pembuangan dekat kompleks asrama sekolahnya sekitar pukul 3 dini hari waktu setempat. Awalnya, disebutkan Zara jatuh dari ketinggian hingga ditemukan tidak sadarkan diri.

Setelah penemuan itu, Zara langsung dilarikan ke rumah sakit Queens Elizabeth I. Namun, keesokan harinya Zara dinyatakan sudah tidak bernyawa. Jenazahnya pun langsung dimakamkan tanpa adanya pemeriksaan post-mortem.

Publik pun menilai kurangnya transparansi dalam penyelidikan kasus ini. Terlebih, tidak dilakukannya autopsi terhadap jenazah Zara.

Sontak beragam spekulasi bermunculan atas kematian Zara diduga akibat tindak bullying. Publik pun menduga pelaku perundungan terhadap Zara adalah anak dari pejabat, sehingga kasus ini seolah ditutupi.

Penyelidikan kasus kematian Zara pun dilanjutkan dengan menggali kembali makamnya dan dilakukan autopsi pada 10 Agustus 2025 lalu. Hal ini dilakukan usai perintah autopsi post-mortem diterbitkan oleh Kantor Kejaksaan Agung Malaysia (ACG).


Menanggapi spekulasi publik soal adanya dugaan keterlibatan keluarga 'VVIP' atas kasus ini, Wakil Menteri Pendidikan Malaysia, Wong Kah Woh, seperti dilansir Malay Mail, Rabu (13/8), menegaskan pihaknya tidak akan berkompromi dalam hal apa pun terkait bullying di sekolah.

"Kasus ini sedang diselidiki oleh kepolisian, dan Kementerian Pendidikan akan menyerahkannya kepada otoritas berwenang untuk menjalankan tugas mereka," ucap Wong saat berbicara di hadapan parlemen atau Dewan Rakyat Malaysia, Senin (11/8).

"Pertama, Kementerian Pendidikan tidak pernah dan tidak akan berkompromi dalam hal bullying. Kedua, Kementerian Pendidikan tidak pernah, dalam kondisi apa pun, berusaha melindungi siapa pun, sebagaimana yang dituduhkan," ujar Wong.

(kpr/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER