Home Viral Berita Viral

Agam Rinjani Bongkar Kondisi Juliana Marins Saat Pertama Kali Ditemukan

Arundati Swastika | Insertlive
Rabu, 02 Jul 2025 16:30 WIB
Agam Rinjani Bongkar Kondisi Juliana Marins Saat Pertama Kali Ditemukan/Foto: dok. Humas SAR Mataram
Jakarta, Insertlive -

Pendaki asal Brasil, Juliana Marins, meninggal dunia usai terjatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Upaya penyelamatan pun telah dilakukan oleh tim SAR setempat, termasuk dari BNPB NTB dan relawan.

Penyelamatan Juliana Marins memakan waktu beberapa hari lantaran Gunung Rinjani diliputi cuaca yang berubah-ubah serta medan yang sulit. Pendaki asal Brasil itu kemudian ditemukan dalam keadaan sudah tak bernyawa.

Kondisi Juliana Marins saat pertama kali ditemukan kemudian diungkap oleh salah satu relawan yang turut membantu proses evakuasi, yakni Agam Rinjani. Ia mengungkapkan hal tersebut dalam salah satu tayangan podcast Denny Sumargo.


Agam Rinjani sendiri disebut sebagai pahlawan yang telah membantu evakuasi jasad Juliana Marins dan menjadi salah satu orang pertama yang melihat kondisi pendaki itu.

"Dia begini, patah kaki, di sini (kepala) terbelah, retak, semua batu, sepatu sudah copot, kalungnya sudah lepas. Sudah mati di tempat, sudah hancur banget," tutur Agam Rinjani pada tayangan itu, dikutip Rabu (2/7).

Lebih lanjut, Juliana disebut Agam kemungkinan besar masih hidup saat baru saja jatuh di lereng gunung itu. Juliana Marins sendiri diketahui jatuh sedalam 200 meter di Gunung Rinjani.

Dugaan ini didukung kuat dengan adanya sinyal senter yang terlihat saat Juliana pertama kali diketahui telah jatuh ke lereng Gunung Rinjani. Namun sayangnya, pendaki Brasil itu kehilangan nyawanya usai bergerak di lokasi ia jatuh hingga semakin merosot turun dan terbentur batu.

"Dia bergerak berusaha mencari solusi, berarti ada titik di mana dia bergerak lalu jatuh kena batu. Dia terpeleset mungkin ya?" tanya Denny Sumargo.

"Mungkin," jawab Agam Rinjani.

Tak hanya mengungkap kondisi miris Juliana Marins saat ditemukan, Agam Rinjani juga menuturkan bahwa ditemukan banyak darah di lokasi tempat pendaki Brasil itu ditemukan. Ia meninggal dunia setelah terbentur batu-batuan saat bergerak dari posisi ia terjatuh.

Juliana Marins sendiri kini telah berhasil dievakuasi dan dinyatakan meninggal dunia akibat luka pada organ dalam usai diotopsi di rumah sakit. Jasad pendaki itu kini telah dipulangkan ke keluarganya di Brasil.

(asw/and)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK