Diberi Emas Gratis oleh Presiden RI, Wanita Ini Pilih Kembalikan Hadiah gegara...
Sejarah mengenai keberadaan seluruh emas peninggalan Presiden RI ke-1 Soekarno selalu menjadi perbincangan ramai.
Tak sedikit orang yang melakukan pencarian meski selalu berujung pada kegagalan semata. Di tengah hal tersebut, terselip kisah unik wanita yang diberi emas gratis oleh Soekarno.
Dikutip dari CNBC, pemberian emas cuma-cuma itu diatur khusus oleh negara melalui Keputusan Presiden No.10/PLM, BS Tahun 1963.
Wanita tersebut bernama Herlina. Herlina menjadi satu-satunya wanita yang ikut serta dalam Operasi Trikora tahun 1961-1962.
Herlina awalnya menulis kekesalannya pada Belanda sebagai penjajah melalui tulisannya di media massa di Jakarta. Saat pemerintah membuka relawan perang, ia ikut mendaftar yang membuat banyak orang kaget dan meremehkannya.
Hal itu tak membuat Gerlina gentar karena baginya wanita juga punya hak untuk berperang. Herlina pun nekat ke Makassar untuk mencari cara agar bisa berangkat ke Papua.
Setelah menelan kegagalan dari sejumlah petinggi perwira perang, Herlina menemui Mayjen Soeharto untuk mengutarakan keinginannya. Ia beruntung mendapat jawaban positif dari sang pemimpin perang.
Herlina memang tak ditugaskan angkat senjata dan hanya membina masyarakat. Meski terdengar sepele, proses yang dilalui Herlina sangat berat karena ia harus menyusup ke pedalaman papua dan memimpin pasukan. Ia menjadi komandan Brigade Tempur yang membuatnya hampir mati leparan juga terbunuh.
Beruntung, saat perang usai, Herlina masih hidup. Para relawan pun dismabut khusus oleh Presiden Soekarno yang memberi gelar bagi yang hidup atau gugur sebuah bintang kehormatan Dharma Bakti.
Melihat Herlina, ia berdecak kagum karena bangga melihat keberaniannya sebagai satu-satunya wanita di medang perang. Herlina pun menerima kalung emas seberat 500 gram (kala itu harga 1 gram emas Rp1,4 juta) juga uang tunai Rp10 juta.
Namun, hadiah emas itu diserahkan ke Soekarno dengan alasan menghargai rekan seperjuangan yang sudah gugur atau cacat. Ia juga ingin membuktikan bahwa perjuangannya tulus membela Tanah Air.
Usai perang, Herlina aktif dalam sejumlah bisnis serta organisasi. Perjuangan Herlina masih tetap dikenang meski ia sudah kembali ke Pangkuan Tuhan Yang Maha Esa pada 17 Januari 2017.
(dis/dis)