Heboh Kasus di Banjarmasin, Ini Kandungan Zat dan Dampak Fatal Konsumsi Kecubung

Maraknya kasus penyalahgunaan tanaman jenis kecubung membuat resah warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kasus penyalahgunaan ini sampai mengakibatkan dua orang pemuda meninggal dunia dan puluhan orang lainnya masuk rumah sakit.
Tanaman kecubung lantas jadi sorotan publik karena disebut-sebut punya efek yang setara dengan narkotika.
Namun, siapa sangka, tanaman kecubung hingga saat ini belum masuk kategori narkotika.
Tanaman kecubung sebetulnya memiliki banyak sekali manfaat yang luar biasa.
Kecubung ternyata mengandung zat atropin, hiosiamin, skopolamin, dan lain-lain yang bisa dijadikan sebagai obat herbal.
Penyalahgunaan terhadap tanaman kecubung ini yang lantas membuatnya jadi berbahaya.
Berikut ini merupakan sejumlah kandungan zat yang terdapat di tanaman dengan nama ilmiah Datura Fastuosa ini:
1. Antikolinergik
Tanaman kecubung memiliki kandungan antikolinergik yang terdiri dari atropin, skopolamin, dan hiosiamin.
Senyawa ini antikolinergik ini rupanya bisa berdampak pada sistem saraf utama dan otot-otot halusinasi, meningkatkan denyut jantung, melebarkan pupil mata, membuat mulut kering, serta mengganggu sistem pencernaan.
2. Alkaloid
Ada juga senyawa Alkaloid yang terkandung di tanaman kecubung dalam varian jumlah yang beragam.
Kandungan Alkaloid ini memilik efek racun yang sangat berbahaya untuk sistem saraf dan organ tubuh manusia.
3. Glikosida
Selain itu, tanaman kecubung juga mengandung Glikosida yang sangat beracun dan berbahaya untuk sistem saraf hingga jantung.
4. Senyawa Lain
Tak hanya itu, tanaman kecubung juga mengandung zat yang memiliki efek toksik dan psikotropika.
Lantas, apa saja dampak bahaya dari penyalahgunaan zat-zat yang terkandung di tanaman kecubung? Berikut ini rangkumannya:
1. Efek Psikotropika hingga Kerusakan Saraf
Efek halusinasi yang setara pemakaian narkotika disebut-sebut menjadi penyebab penyalahgunaan tanaman kecubung di Banjarmasin terjadi.
Selain itu, mengkonsumsi tanaman kecubung juga menimbulkan efek delirium (susah fokus), hingga gangguan keseimbangan.
2. Alergi
Mengkonsumsi tanaman kecubung juga memicu pelebaran pupil (midriasis), kulit kering dan panas, mulut kering, kesulitan buang air kecil, meningkatkan detak jantung, suhu tubuh naik, hingga gangguan penglihatan.
3. Gangguan Pernapasan
Salah satu penyalahgunaan tanaman kecubung adalah cara konsumsi yang berupa asap pembakaran.
Asap pembakaran kecubung tersebut menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan mata hingga mengakibatkan batuk serta sesak napas.
4. Keracunan
Orang bisa keracunan tanaman kecubung meski hanya mengkonsumsi dalam jumlah yang sedikit.
Bahkan, dampaknya juga bisa semakin berbahaya bila dikonsumsi anak serta orang-orang yang rentan.
5. Efek Jangka Panjang hingga Kematian
Mengkonsumsi tanaman kecubung dalam jumlah yang banyak serta waktu yang rutin bisa menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh termasuk hati, ginjal, dan sistem saraf.
Bahkan, beberapa kasus mencatat dampak fatal mengkonsumsi tanaman kecubung yang berujung kematian.
(ikh/ikh)TERKAIT