Remaja Indonesia Raih 3 Penghargaan Bakat Luar Biasa di Amerika Serikat
Bryan Ramadhan Sukidi, remaja asal Indonesia mendapatkan penghargaan karena lulus dengan peringkat akademis tertinggi, di Milton Academy, Massachusetts, Amerika Serikat.
Tidak tanggung-tanggung, Bryan Ramadhan Sukidi mendapatkan dua penghargaan sekaligus atas prestasinya.
Ia mendapatkan penghargaan THE A. O. SMITH PRIZE dari Departemen Bahasa Inggris karena menjadi siswa dengan bakat luar biasa dalam menulis non-fiksi.
Kedua, Bryan Ramadhan Sukidi diberi penghargaan THE COMPUTER SCIENCE PRIZE, yang diberikan kepada siswa dengan kemampuan ilmu komputer yang sempurna.
Terakhir, ia mendapatkan penghargaan William Bacon Lovering Award, karena menjadi siswa yang menginspirasi dan menjadi teladan bagi orang lain dalam tugas dan kewajibannya.
Atas prestasinya tersebut, Bryan Ramadhan Sukidi didapuk menjadi siswa yang memberikan pidato dalam acara perpisahan upacara kelulusan di Milton Academy kelas 2024 pada Jumat (7/6).
Dalam pidatonya, Bryan Ramadhan Sukidi menceritakan pengalamannya di Milton Academy dan jauh dari negara kelahirannya.
Dari pengalamannya bersekolah di Milton Academy, Byan Ramadhan Sukidi menemukan arti dari pentignya bertanya untuk mengenal seseorang secara lebih mendalam.
"Anda bisa menghabiskan waktu seumur hidup dengan seseorang, mencintai mereka dengan hati Anda. Berpikir Anda tahu tentang mereka, tapi ternyata belum mengetahui keseluruhan kisah mereka. Tak mengetahui mereka sebenarnya," ucap Bryan Ramadhan Sukidi seperti dikutip dari Video di YouTube.
Ia kemudian mengungkapkan bagaimana dirinya berusaha mencari teman meskipun memiliki sifat yang pemalu.
Tentu Bryan Ramadhan Sukidi kerap mendapatkan kegagalan hingga mencoba berbagai pendekatan berbeda untuk bisa mendapatkan teman.
"Saya ingin membuat semua orang tertawa dan tersenyum, dan mungkin dengan begitu saya bisa memiliki banyak teman," katanya menambahkan.
Namun, Bryan Ramadhan Sukidi menyadari bahwa kehangatan dan kegembiraan memiliki banyak teman bukan hanya sekadar menganggap mereka sebagai teman, tetapi sebagai manusia.
"Untuk melihat keindahan orang-orang di sekitar kita, kita harus cukup berani untuk bertanya. Jadilah orang yang bertanya, yang mendengarkan, dan menyapa melalui rasa penasaranmu merngarah ke cerita yang tak terceritakan," pungkasnya menghairi pidato.
(arm/arm)