Home Viral Berita Viral

Ini 3 Sosok Jenderal Bintang 5 yang Hanya Ada 3 di Indonesia, Siapa Saja?

Nastiti Swasiwi Nurfiranti | Insertlive
Jumat, 17 May 2024 12:20 WIB
Ini 3 Sosok Jenderal Bintang 5 yang Hanya Ada 3 di Indonesia, Siapa Saja?/Foto: Sudrajat/detikcom, repro dari buku Pak Harto untuk Indonesia
Jakarta, Insertlive -

Bintang 5 merupakan pangkat kehormatan dalam TNI Angkatan Darat (AD). Seseorang yang meraih pangkat tersebut akan bergelar jenderal besar.

Dalam sejarah militer Indonesia, jabatan bintang 5 masih terbilang langka karena hanya ada 3 orang saja yang pernah meraihnya.

3 orang tersebut tentu sangat berjasa bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Untuk mengetahui siapa saja, berikut Insertlive telah merangkum 3 sosok jenderal bintang 5 di Indonesia.


1. Soedirman

Soedirman menempati posisi pertama sebagai tokoh nasional militer yang meraih jabatan jenderal besar bintang lima.

Pahlawan kelahiran 24 Januari 1916 ini dikenal dengan kepemimpinan militernya yang luar biasa di masa pendudukan Jepang.

Soedirman mulanya tidak memiliki latar belakang militer. Ia berprofesi sebagai guru di sekolah Wirotomo dan aktif di organisasi Muhammadiyah.

Karier Soedirman semakin naik setelah memimpin pertempuran di Ambarawa untuk memukul mundur Angkatan Darat Inggris pada 20 Oktober hingga 15 Desember 1945.

Pertempuran tersebut dianggap sebagai kemenangan gemilang bagi bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, Presiden Soekarno mempercayakan Soedirman untuk memegang kepemimpinan tentara.

Soedirman diangkat sebagai panglima melalui voting pada 12 November 1945.

2. Abdul Haris Nasution

Abdul Haris Nasution adalah sosok jenderal besar bintang lima kelahiran 3 Desember 1918 di Huta Pungkut, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Pejuang yang akrab disapa Pak Nas ini mengikuti pendidikan militer pertamanya di Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) KNIL atau Korps Pendidikan Perwira Cadangan di Bandung pada 1940-1942.

Sejak tahun 1945 hingga 1948, Pak Nas meniti kariernya di TNI dengan jabatan tinggi, yakni kolonel dan Kepala Staf Komandemen TKR I/Jawa Barat.

Pada 17 Oktober 1952, massa melangsungkan aksi demonstrasi untuk menuntut pembubaran parlemen (DPR) lantaran mengurusi urusan internal TNI AD terlalu jauh.

Pak Nas dan sejumlah perwira lainnya lalu dinonaktifkan dari jabatannya akibat peristiwa itu.

Di masa nonaktif, Pak Nas memanfaatkan waktunya untuk menulis buku dan mendirikan partai politik Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), yang didominasi oleh perwira nonaktif.

3. Soeharto

Tokoh pejuang terakhir yang menyandang pangkat jenderal bintang 5 adalah Soeharto.

Presiden kedua Republik Indonesia ini adalah pemimpin militer di era Hindia Belanda dan pendudukan Jepang.

Soeharto dikenal dengan jasanya dalam pembebasan Irian Barat dari Belanda pada 1962 melalui Operasi Trikora.

Tokoh nasional asal Yogyakarta ini memutuskan untuk mengambil cara militer lantaran perundingan Indonesia-Belanda yang tak membuahkan hasil sejak 1950 hingga 1961.

Karier militer Soeharto bermula dari sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah. Ia berhasil menamatkan pendidikan militernya sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral.

Pada 5 Oktober 1945, Soeharto dinobatkan sebagai prajurit teladan di Sekolah Bintara dan resmi menjadi anggota TNI.

Soeharto juga terkenal dengan Serangan Umum 1 Maret 1949, di mana ia beserta pasukannya berhasil merebut Kota Yogyakarta dari tangan Belanda dalam waktu enam jam.

(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/naa)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK