Partai Garuda Pecat Devara Putri yang Jadi Otak Pembunuhan Cinta Segitiga

Yogi Alfian | Insertlive
Selasa, 05 Mar 2024 11:00 WIB
Devara Putri (Tangkapan layar situs KPU). Partai Garuda Pecat Devara Putri yang Jadi Otak Pembunuhan Cinta Segitiga Foto: Devara Putri (Tangkapan layar situs KPU).
Jakarta, Insertlive -

Partai Garuda resmi mencabut keanggotaan Devara Putri Prananda yang jadi otak pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri di Bogor, Jawa Barat. Devara merupakan Caleg DPR dari Partai Garuda.

"Telah dicabut keanggotaannya," ujar Waketum Garuda Teddy Gusnaidi saat dihubungi, Senin (4/3) dilansir dari detikcom.

Teddy mengatakan Devara mendapatkan keanggotaan karena maju sebagai calon anggota legislatif (caleg). Ia menyebutkan pemberian keanggotaan partai kepada Devara merupakan salah satu syarat menjadi caleg.

ADVERTISEMENT

"Beliau mendapatkan keanggotaan karena jadi caleg, di mana menurut UU Pemilu seseorang menjadi caleg syaratnya harus menjadi anggota partai politik," kata Teddy.

Teddy menegaskan bahwa partainya tidak bertanggung jawab atas perbuatan pribadi Devara. Ia juga memastikan tindakan tersebut tidak mempresentasikan kebijakan dan visi misi partai.

"Dari partai tidak ada proses selanjutnya karena partai politik tidak bertanggung jawab dan mengurusi urusan pribadi dari setiap anggotanya," ujarnya.

"Karena tindak pidana seseorang tidak ada kaitannya dengan keanggotaan seseorang di partai politik. Karena tindakan itu tidak merepresentasikan kebijakan, visi, misi, dan program partai politik," sambungnya.

Cinta Segitiga Berujung Maut

Kasus pembunuhan yang menewaskan Indriana Dewi Eka Saputri (24) di Bogor, Jawa Barat menjadi sorotan publik. Otak dari pembunuhan itu adalah sejoli Devara Putri Prananda (DP) dan Didot Alfiansyah (DA).


Motif pembunuhan ternyata karena cinta segitiga. Dirkrimum Polda Jawa Barat mengatakan tersangka Devara cemburu karena kekasihnya, Didot, juga menjalin hubungan asmara dengan Indriana.

"Kira-kira seperti itu (cinta segitiga). Jadi karena cemburu kemudian melakukan ini," ujar Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan usai olah TKP di Jl Bukit Pelangi, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jumat (1/3).

Sementara itu, Kanit 1 Ranmor Direktorat Kriminal Umum Polda Jabar AKP Luhut Sitorus mengatakan mulanya Didot berpacaran dengan Devara. Namun, rupanya Didot juga menjalin hubungan dengan korban.

"Awal pacaran dengan DP, kemudian 7 bulan terakhir pacaran sama korban," kata Luhut.

Devara punya syarat jika Didot ingin kembali padanya. Saat itu, tercetuslah ucapan dari Devara "terserah mau kau bunuh asal dia tak ada di dunia".

"Karena korban sering dugem, pelaku DA mau kembali lagi ke pacarnya yang ini (tersangka DP), tapi perempuan ini bilang, 'Saya nggak mau kalau dia masih ada di dunia ini'," kata Luhut.

"Terserah mau kau bunuh, mau apa, saya nggak mau dia ada di dunia ini," imbuh Luhut menirukan ucapan DP.

Didot dan Devana kemudian menyewa pembunuh bayaran, Muhammad Reza (MR). MR dijanjikan dihadiahi Rp50 juta untuk menghabisi nyawa Indriana.

(yoa/ikh)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER