Rayakan Natal 7 Januari, Jemaat Kristen Ortodoks Mojokerto Pakai Hijab tanpa Musik

Bagi umat Kristiani, perayaan Natal dirayakan setiap tanggal 25 Desember setiap tahunnya.

Namun, aliran Kristen Ortodoks di Mojokerto baru merayakan natal pada 5 Januari dan puncaknya di tanggal 7 Januari.

Menurut penjelasan Imam Ortodoks Kapel Demetrios Mojokerto, perayaan Natal yang berbeda bukan masalah besar karena umat manusia sudah seharusnya hidup harmonis dan berdampingan satu sama lain.

Lebih jauh, umat Kristen Ortodoks rupanya menggunakan sistem penanggalan kalender Julian sehingga mereka merayakan Natal lebih lambat 13 hari dari kalender Gregorian.

Maka, umat Kristen Ortodoks menggelar perayaan Natal pada tanggal 5 Januari dan 7 Januari kemarin bukan pada 25 Desember.

Selain itu, para umat Kristen Ortodoks juga diketahui menjalani puasa menjelang natal yang dilakukan 40 hari sebelumnya dengan tujuan mendekatkan diri pada Tuhan serta menghapus dosa yang pernah dilakukan.

Ketika merayakan Natal, para jemaat wanita dalam Kristen Ortodoks juga diwajibkan mengenakan kerudung atau mantilla yang digunakan menutupi kepala dan rambut setiap akan beribadah.

Saat menjalani prosesi, umat Kristen Ortodoks tidak menggunakan alat musik sebagai bunyi-bunyian.

Mereka melakukan proses dengan menyelaraskan doa-doa dan pujian secara bersama dan mengucap kata 'Amin' setiap imam selesai doa.