Erupsi Gunung Marapi Tiba-Tiba, Salah Satu Pendaki Duga Ada yang Lempar Batu

Erupsi yang terjadi di Gunung Marapi Sumatra Barat menjadi sorotan publik. Pasalnya, letusan abu vulkanik tersebut terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda sebelumnya.
Namun, salah seorang pendaki yang selamat dari erupsi Gunung Marapi menceritakan dugaan yang memicu terjadinya erupsi di Gunung Marapi.
Wanita bernama Sri Wahyuni merupakan pendaki yang berasal dari Riau. Ia bersama 9 orang temannya berhasil selamat dari letusan abu vulkanik itu.
"Kami saat itu di puncak hari Minggu pukul 07.50 WIB, lalu turun dari tempat camp jam 13.35 WIB, nah erupsinya itu sekitar jam 14.45 WIB, posisinya kami saat itu masih berada di pos 5," ucap Sri Wahyuni dilansir dari laman RRI.
Sri Wahyuni mengaku dirinya sempat mendengar suara letusan. Tak berselang lama hujan batu dan ranting pohon pun menimpa mereka. Sri Wahyuni pun langsung bergegas menyelamatkan diri.
"Untuk menyelamatkan diri, kami semua lari sekencangnya ke arah bawah dan mencari perlindungan di bawah pohon besar, kami bersembunyi disitu terus," ceritanya.
Sri dan rekannya pun kembali berlari ke bawah untuk menyelamatkan diri lantaran hujan abu vulkanik tak kunjung berhenti.
"Ketika udah kumpul semua, kami sama-sama lari ke bawah sekuat tenaga tanpa henti. Akhirnya kami semua sampai di pos 2, berhenti sejenak lalu lari kembali ke bawah dan sampai di pos BKSDA dengan selamat, walaupun ada salah satu teman kakinya yang keseleo," bebernya.
Setelah berhasil turun, Sri Wahyuni dan rekannya memutuskan untuk langsung pulang ke Pekanbari. Ia mengaku sangat syok atas musibah yang menimpa dirinya dan pendaki lainnya.
Namun, Sri mengatakan bahwa ia sempat melihat ada seseorang yang melemparkan batu ke dalam kawah Gunung Marapi sebelum akhirnya erupsi terjadi. Ia menduga jika batu yang dilemparkan ke kawah itu menjadi pemicu terjadinya erupsi.
"Yang jelas, suara ledakannya besar, sampai sekarang juga masih terngiang suara ledakan nya. Sekadar info, kemarin pas di puncak ada yg lempar batu ke kawah, mana tau itu pemicu erupsi nya, ada satu orang yang melempar, memakai celana coklat batik," ungkapnya.
Walaupun begitu, Sri Wahyuni berharap Gunung Marapi segera pulih. Ia juga berpesan agar para pendaki dapat menjaga alam dengan baik.
"Saya berharap, agar Gunung Marapi cepat pulih, dan teruntuk teman teman yang mendaki tolong di jaga," pungkasnya.
Sementara itu, Mirzam Abdurachman memberikan penjelasan mengenai erupsi Gunung Marapi yang tidak terdeteksi dan terjadi secara tiba-tiba. Mirzam menduga Gunung Marapi yang berjarak sekitar 5 KM dari sesar aktif Sumatra dapat menjadi pemicu erupsi tersebut.
Pasalnya, bidang bebatuan yang menopang Gunung Marapi tercacah menjadi blok-blok.
"Kalau blok-blok itu masuk ke dapur magma Marapi dengan tiba-tiba, maka terjadi kelebihan volume dan erupsi dengan tiba-tiba," jelas Mirzam.
(kpr/kpr)
Heboh Gunung Gede Erupsi, Kepala Geologi Sebut Cuman Hoaks
Selasa, 08 Apr 2025 23:00 WIB
Kisah Frengki, Korban Gunung Marapi yang Keluarkan Aroma wangi dari Jenazahnya
Sabtu, 09 Dec 2023 10:00 WIB
Sosok Abel Tasman Pendaki yang Kisahnya Dijadikan Nama Tugu di Gunung Marapi
Kamis, 07 Dec 2023 12:15 WIB
Sosok Zhafirah Zahrim Korban Erupsi Gunung Marapi yang Meninggal Usai Dirawat
Senin, 18 Dec 2023 13:30 WIB
Ife Korban Gunung Marapi Meninggal Dunia Usai 13 Hari Dirawat di RS
Senin, 18 Dec 2023 12:15 WIB
Jenazah Keluarkan Aroma Wangi, Ini Sosok Frengki Korban Erupsi Gunung Marapi
Selasa, 12 Dec 2023 13:45 WIBTERKAIT