Viral Bayi di Tasikmalaya Meninggal Dunia Diduga Karena Malpraktik

Insertlive | Insertlive
Selasa, 21 Nov 2023 22:45 WIB
Ilustrasi Bayi Baru Lahir Viral Bayi di Tasikmalaya Meninggal Dunia Diduga Karena Malpraktek / Foto: iStock
Jakarta, Insertlive -

Media sosial dihebohkan dengan kabar seorang wanita yang tak kuasa menahan kesedihannya usai bayi yang baru saja dilahirkannya meninggal dunia. Diduga bayi tersebut meninggal dunia lantaran mengalami malpraktik dari sebuah klinik.

Erlangga Surya, ayah bayi tersebut membawa istrinya, Nisa Armila ke sebuah klinik di kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya untuk melahirkan. Saat lahir, bayinya dalam kondisi yang kurang baik. Pasalnya, bobot sang bayi hanya sekitar 1,5 kilogram.

Erlangga dan Nisa memang sudah merasa tak nyaman lantaran sikap perawat yang judes, kerap bermain ponsel, dan kurang tanggap. Nadia selaku kakak dari Erlangga mengatakan dirinya lah yang bahkan membersihkan bekas darah pada adik iparnya.

ADVERTISEMENT

"Yang membersihkan ibu bayi juga saya, membersihkan bekas darah apa segala macam itu bekas lahiran," ucap Nadia.

Bahkan, bayi yang tergolong prematur itu dimasukkan ke dalam inkubator dengan dibalut kain. Seperti diketahui, seharusnya bayi dimasukkan ke dalam ruang inkubator dalam kondisi telanjang dan mata tertutup.

"Saya heran tuh, kan biasanya kalau diinkubator bayi dalam keadaan telanjang dan matanya ditutup agar matanya aman," tutur Nadia.

Keesokan harinya pihak klinik justru telah mempersilahkan pihak keluarga untuk membawa bayi tersebut pulang ke rumah. Tentu saja pihak keluarga merasa heran lantaran kondisi bayinya yang belum memungkinkan untuk dibawa pulang.

"Nah di sana kami kaget, antara percaya dan tidak, apa iya bayi dalam kondisi seperti ini bisa dibawa pulang," jelas Erlangga.


Akhirnya Erlangga membawa pulang bayinya serta sang istri pulang ke rumah dengan membayar biaya persalinan sebesar Rp 1 juta meski mereka menggunakan Kartu Indonesia Sehat.

"Pakai KIS tapi masih harus bayar Rp 1 juta. Nah anehnya lagi tidak ada berkas catatan medis, surat kontrol bahkan kuitansi pembayaran pun tidak ada kami terima," tutur Erlangga.

Benar saja, keesokan hatinya kondisi sang bayi semakin menurun. Erlangga pun kembali membawa sang bayi ke klinik tersebut.

Sayangnya, klinik tersebut tutup, padahal mereka mengklaim buka selama 24 jam.

"Akhirnya sekitar jam 10 malam saya bawa lagi ke klinik. Ternyata klinik tutup, padahal klaim mereka layanan 24 jam," beber Erlangga.

Namun sayangnya usai berusaha menggedor klinik tersebut, seorang pegawai yang menerima mereka justru mengatakan bayi tersebut telah meninggal dunia. Namun tak ada penjelasan secara detail dari pihak klinik.

Erlangga pun memutuskan untuk membawa bayinya ke rumah sakit. Pihak rumah sakit membenarkan bahwa sang bayi telah meninggal dunia.

"Lagi-lagi tidak ada penjelasan atau dokumen yang kami terima. Karena masih penasaran akhirnya langsung saya bawa ke rumah sakit. Ya memang sudah meninggal dunia," ungkap Erlangga.

Kesedihan dan kekecewaan pun semakin dirasakan keluarga Erlangga kala pihak rumah sakit mengatakan bahwa bayi tersebut seharusnya harus di rawat di inkubator dan tidak diperbolehkan pulang.

"Jadi petugas rumah sakit itu heran, kenapa katanya bisa dibawa pulang, harusnya tetap di inkubator. Ini yang membuat saya sakit hati dan ingin mempertanyakan kenapa klinik saat itu menyuruh pulang," beber Erlangga.

Tak terima atas perbuatan malpraktek dari klinik itu, pihak keluarga pun memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut.

"Siang tadi sudah melapor ke Polres Tasikmalaya Kota. Alhamdulillah pengaduan kami diterima," tutur Nadia Anastasya, kakak kandung Erlangga, dilansir dari Detikjabar.

(kpr/kpr)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER