Kisah Remaja Nyesal Jadi Transgender gegara Pengaruh TikTok
Seorang remaja asal Montana, Amerika Serikat, yang bernama Ash Eskridge membeberkan kisahnya menjadi seorang transgender.
Ash Eskridge mengaku pernah menjadi transgender gara-gara 'tercuci otak' oleh konten di TikTok.
Kala itu, Ash Eskridge sedang mengalami depresi saat usianya 12 tahun. Ia kemudian memutuskan bermain TikTok sebagai penghiburannya.
Namun, ia mengungkapkan adanya sejumlah konten yang meyakinkannya untuk menjadi seorang transgender.
"Saya melihat video TikTok (yang dibuat) oleh para influencers yang mengatakan bagaimana transisi tersebut menyelamatkan hidup mereka," kata Ash Eskridge, mengutip dari NY Post.
Ash Eskridge merasa bukan hanya dirinya yang merasa tercuci otaknya untuk menjadi transgender gara-gara TikTok.
"Tapi menurut saya, mungkin satu persen remaja trans di TikTok yang benar-benar trans. Sisanya dipengaruhi," ujarnya.
Ash Eskridge yang terlahir sebagai perempuan kemudian memutuskan menjadi laki-laki bernama Greysen.
Saat menginjak usia 16 tahun, Ash mulai mengonsumsi testosteron. Namun, ia merasakan perubahan yang tidak wajar dalam dirinya.
"Itu sangat melelahkan. Orang-orang yang saya kenal tidak mengetahui bahwa saya tidak terlahir sebagai laki-laki. Saya harus menyesuaikan cara saya berjalan dan berbicara dengan cara yang tidak wajar bagi saya," ungkapnya.
"Saya tidak memberi tahu siapa pun bahwa saya terlahir sebagai perempuan, karena saya pikir saya malu, dan malu karenanya," lanjutnya.
Setelah dua tahun menjalani hidup sebagai laki-laki, Ash memilih untuk detransisi kembali menjadi perempuan pada April 2023.
Ash mengaku beberapa teman yang mengenalnya sebagai laki-laki mendadak meninggalkannya setelah ia detransisi.
Meski begitu, ia merasa lebih bahagia ketika kembali menjadi seorang perempuan.
"Saya mendukung orang transgender, tapi saya salah tentang diri sendiri. Setelah saya melakukan detransisi, semua masalah mental saya hilang. Saya bahagia," pungkasnya.
(KHS/and)