Viral Salat Ied di Ponpes Al Zaytun Tuai Kontroversi, Ini Kata UAS
Ranah media sosial tengah ramai dengan unggahan Instagram milik Ponpes Al Zaytun yang menampilkan pelaksanaan salat Ied.
Dalam unggahan @kepanitiaanalzaytun tersebut, pelaksanaan salat Ied dibuat berjarak.
Sementara itu, pada shaf depan ada jemaah wanita yang ikut salat di antara pria.
"Kegiatan Perayaan Ied Al Fithri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun Indonesia," bunyi keterangan unggahan tersebut.
Unggahan tersebut menjadi viral dan menuai kontroversi di kalangan publik.
Perihal tersebut, Ustaz Abdul Somad ikut angkat bicara.
Dalam kanal YouTube Kun Ma Allah, UAS menjelaskan bahwa bercampurnya jamaah pria dan wanita dalam satu shaf maka hukum salat tersebut menjadi tidak sah.
"Tidak sah hukumnya. Tak boleh shaf salat laki-laki dan perempuan yang bukan mahram bercampur jadi satu," kata UAS.
UAS juga menegaskan bahwa saat melaksanakan salat hendaknya dilakukan sesuai syariat Islam.
Salah satunya adalah memberikan satir (pembatas) antara shaf laki-laki dan perempuan.
Senada dengan UAS, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut menyampaikan pendapatnya atas kontroversi salat Ied di Ponpes Al Zaytun.
Menurut MUI, hukum aturan shaf salat jamaah yang disunahkan adalah diisi kaum laki-laki di bagian belakang imam.
Setelah shaf terisi kaum laki-laki baru diisi oleh para wanita.
"Yang tak ada satir (pembatas) aja kurang elok dilihat apalagi tak ada sama sekali," pungkasnya.
(dis/dis)