Buang Masker & Buka Celana Depan Pramugari, Pria Ini Dipenjara 20 Tahun

Selama pandemi COVID-19, semua negara di seluruh dunia telah menerapkan protokol kesehatan demi mencegah menyebaran virus. Meski begitu, masih banyak ditemukan orang-orang yang enggan mematuhi peraturan tersebut.

Hal itu menyebabkan para petugas di area publik harus tegas menegur dan mengingatkan pengunjung untuk menggunakan masker dan menjaga jarak.

Namun, tugas tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Para petugas publik kerap menghadapi berbagai tantangan dalam menegakkan protokol kesehatan.

Seorang pramugari dari Delta Airlanes membeberkan insiden yang dihadapi para awak pesawat ketika menerima pelecehan verbal dan fisik dari penumpang yang menolak untuk memakai masker.

Insiden viral tersebut terjadi pada 7 Januari lalu, ketika seorang penumpang asal Irlandia bernama Shane McInerney menolak menggunakan masker selama perjalanan dari Dublin ke New York.

Para petugas di pesawat telah memperingatinya untuk mengenakan masker. Namun, dia bersikeras menolaknya tanpa alasan yang jelas.

Sebagai bentuk penolakan, dia bahkan melorotkan celananya di depan pramugari, melempar minuman kaleng dan memukul kepala penumpang lainnya.

Sikap tersebut membuatnya dilarikan ke pengadilan Amerika Serikat. Dia didakwa atas penyerangan dan intimidasi terhadap awak pesawat. Dia akan dijatuhi 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Sementara itu, Amerika Serikat akan bertindak tegas bagi orang-orang yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Pada Januari 2021, Administrasi Penerbangan Federal mengatakan bahwa mereka akan menerapkan kebijakan nol toleransi terhadap orang-orang yang menolak aturan federal yang mewajibkan pemakaian masker pada penerbangan domestik Amerika Serikat.