Gegara Isu Perawan, Banyak Wanita Malaysia Kena Diskriminasi dari Dokter

InsertLive | Insertlive
Rabu, 22 Dec 2021 17:20 WIB
Ilustrasi Sudah Tak Perawan, Banyak Wanita Malaysia Alami Diskriminasi oleh Dokter/Foto: freepik/pikisuperstar
Jakarta, Insertlive -

Keperawanan menjadi salah satu hal tabu yang sangat sensitif di berbagai negara, terutama pada kawasan Asia. 

Namun, seharusnya banyak wanita menyadari bahwa keperawanan bukan menjadi tolak ukur tinggi rendahnya martabat seorang wanita.

Hal ini yang kemudian dijadikan kampanye oleh AWAM Malaysia (All Women's Action Society) teruntuk para wanita yang belum menikah dan mendapat diskriminasi soal keperawanan.

Dalam video yang diunggah ke dalam TikTok dan Twitter, AWAM Malaysia menyoroti soal dokter Malaysia yang melakukan diskriminasi saat seorang wanita yang belum menikah dan ingin melakukan pap smear (pemeriksaan untuk melihat kondisi leher rahim untuk bisa mendeteksi kanker serviks secara dini). 



Alasan para wanita ingin melakukan prosedur tersebut demi menjaga kesehatan organ vitalnya serta keperawanannya sebelum resmi menikah.

Menurut keterangan dalam video di AWAM Malaysia, setiap wanita yang ingin melakukan prosedur pap smear diwajibkan untuk meminta izin dan tanda tangan sang suami sebelumnya.

Unggahan dari AWAM Malaysia menjadi viral hingga banyak warganet yang membagikan kisah mereka.

ADVERTISEMENT



"Aku terkadang sering disalahartikan sebagai seorang wanita muslim. Banyak perawat dan dokter di klinik memandangku sebelah mata hanya karena aku ingin melakukan pap smear sebelum menikah. Kadang aku bilang aku bukan orang Malaysia dan mengingatkan mereka dengan tegas LAKUKAN SAJA PEKERJAANMU," kata seorang warganet dengan akun @han***.


"Mereka kadang menolak melakukan prosedural transvaginal karena aku masih perawan," sambung akun @int***.

"Aku pernah pergi ke rumah sakit dan melakukan pap smear dan perawat sana bilang 'ini khusus orang yang sudah menikah'," tandas akun @qoi***.

Melansir World of Buzz, Menteri Kesehatan Malaysia sendiri telah merekomendasikan agar seluruh wanita dalam rentang umur 21 hingga 65 tahun harus mendapatkan prosedur pap smear setiap tiga tahun sekali terutama bagi mereka yang aktif melakukan hubungan seksual.

(dis/syf)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER