Geger, Ustaz Malaysia Sebut Muslim Indonesia Diperkosa & Dianiaya Suku Dayak
Ceramah yang diberikan oleh ustaz asal Malaysia ustaz Syakir Nasoha menjadi viral di kalangan warganet karena menjadi kontroversi.
Dalam tayangan YouTube Ar Rahman TV, ustaz Syakir memberikan ceramah yang diduga berisi beberapa pernyataan fitnah pada penganut non-muslim seperti Hindu dan Buddha.
Syakir mengingatkan pada umat Islam soal bahaya dan hal-hal buruk yang dilakukan non-muslim di negara lain.
Terselip pula komentar liar sang ustaz mengenai komunitas Dayak dan Papua Nugini memperkosa dan membantai Muslim di Indonesia.
"Siape yang bunuh orang Indonesia? Papua Nugini, orang dayak, sampai mati-matian anak orang Islam kite yang perempuan di rogol (perkosa) yang laki-laki disembelih," sebut Ustaz Syakir.
Menurut laporan The Sun Daily, ada tiga ribu laporan polisi yang masuk dan diajukan di seluruh negara untuk segera mengambil tindakan tegas pada ustaz Syakir terkait isu panas tersebut.
Kehebohan berita ini akhirnya membuat ustaz Syakir angkat bicara.
Ia mengatakan bahwa unggahan ceramah di YouTube pada 5 Oktober 2021 adalah ceramahnya pada bulan Desember 2017 yang diedit sehingga menyebabkan kesalahpahaman karena menjadi di luar konteks sesungguhnya.
Ustaz Syakir juga menegaskan bahwa ceramahnya itu hanya untuk kalangan muslim dan tak pernah ia meminta ceramah tersebut direkam atau disebarkan.
"Saya hanya berceramah apa yang dituliskan Al-Quran dan tak bermaksud mengkritik agama lain. Ceramah ini tidak dapat dipahami hanya dengan melihat satu video saja. Kami sebagai Muslim membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari islam," kata ustaz Syakir pada Malaysian Insight.
Ia juga menambahkan bahwa banyak orang salah mengartikan sebutan Kafir yang selalu dimaksudkan dengan orang-orang non-muslim di Arab, terlepas dari rasnya.
"Mungkin mereka mengira kafir itu artinya orang jahat," pungkasnya.
Dalam video tersebut ia menyakinkan bahwa ia tidak sama sekali menentang agama atau ras lain dan bahkan meminta bantuan dari China juga India pada waktu-waktu tertentu.
Ia mengatakan bahwa Islam tak pernah melarang umatnya melakukan kerja sama maupun bisnis dengan agama juga ras lain.
(dis/syf)