2 Museum yang Pamerkan Organ Intim, Salah Satunya Resmi Ditutup

INSERTLIVE | Insertlive
Sabtu, 02 Oct 2021 11:00 WIB
Museum Vagina 2 Museum yang Pamerkan Organ Intim, Salah Satunya Resmi Diitutup/Foto: Instagram
Jakarta, Insertlive -

Museum Vagina dikenal sebagai museum satu-satunya yang memamerkan serta memberikan edukasi mengenai organ intim wanita di dunia.

Museum yang hanya ada satu di dunia dan berdiri di Camden, London, Inggris ini kini hanya tinggal kenangan lantaran resmi ditutup.

Melansir dari Vice, museum tersebut ditutup karena pengelola gedung menolak pengajuan perpanjangan sewa museum hingga pameran hanya digelar online.

ADVERTISEMENT

Masa sewa museum ini pun telah berakhir sejak 24 September kemarin.

Museum Vagina dibangun untuk mengungkap hal-hal tabu terkait alat kelamin perempuan. Museum ini diresmikan pertama kali pada 2017 oleh sang pendiri, Florence Schecter.

Selama beroperasi, Museum Vagina mendapatkan pujian dari berbagai pihak termasuk mendapat dukungan dari bintang-bintang seperti Gillian Anderson.

Bahkan, Pameran Muff Busters, Vagina Myths and How To Fight Them yang digelar pada 2019 silam telah dikunjungi 110 ribu orang.

Selain museum Vagina di Inggris, ada pula museum yang memiliki koleksi spesimen alat kelamin terbanyak di dunia yakni Museum Penis yang berada di Islandia.


Melansir dari Daily Mail, museum tersebut menampilkan koleksi lebih dari 250 alat kelamin pria mulai dari ukuran paling kecil yakni hamster hingga ukuran terbesar milik paus sperma.

Menurut Sigurdur Hjartarson sebagai pengelola museum, ayahnya mengoleksi 13 spesimen, 9 dari binatang mamalia darat dan empat dari paus.

Selama satu dekade setelah itu, koleksinya naik menjadi 34 spesimen binatang mamalia dan darat. Lalu koleksi bertambah setelah mendapat spesimen penis manusia milik donor berusia 96 tahun.

Menurut data pengunjung, sebagian besar turis asing maupun lokal yang datang 60 persennya adalah perempuan.

(dis/dis)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER