Kisah Cinta Pria Semarang & Bule Jerman, Resmi Jadian Saat Bulan Puasa

Selang dua bulan, Anna dan Matrozi pun mulai bisa berkomunikasi, meskipun kemampuan Bahasa Inggris Matrozi belum faseh.

Namun, Matrozi sudah kagum pada Anna karena dia melihatnya sebagai wanita yang hebat dan pandai dalam membagi waktu.

Sementara Anna mengaku selalu merasa bahagia jika berbicara dengan Matrozi karena merasa memiliki teman.

"Dalam hati, aku mau dapatkan cintanya, tapi aku mikir lagi dua kali. Maju mundur, maju mundur," tutur Matrozi.

Rasa suka antara mereka tumbuh ketika bulan Ramadan karena semakin sering bertemu.

Kepergiaan Anna untuk berlibur di Bali tidak mematahkan semangat Matrozi untuk mendekatkan diri, dia selalu berusaha menghubungi sang wanita impian.

"Dia bilang, aku masih sama teman-temanku di Bali. Aku langsung bilang, wah lebih enak ada kamu di sini kalau di Semarang. Malam takbiran pasti tambah ramai. Kamu kan belum pernah malam takbiran di Semarang," ucap Matrozi mengenai isi pesan singkatnya pada Anna waktu itu.

Isi pesan singkat tersebut ternyata berhasil membuat Anna mempersingkat waktu liburan dan kembali ke Semarang menemui Matrozi.

Pada tengah malam takbiran, Anna dan Matrozi pun resmi menjadi sepasang kekasih.

Saat Matrozi ingin menceritakan lebih lanjut mengenai perjalanan cinta mereka, Anna memotongnya agar kisah tersebut diungkapkan pada lain waktu.

“Mungkin lain kali aja yah,” pungkas Anna.