Heboh Viral Cuitan Mati Corona ala Madura
Laman media sosial Twitter tengah heboh dengan cuitan dari akun @Antonius61 yang menuliskan soal 'Mati Corona Ala Madura;.
Cuitan itu berisi tulisan dari Firman Syah Ali yang menerangkan kondisi warga Pamekasan, Madura dalam menghadapi virus corona.
"Selama saya menjalani isolasi mandiri, saya sama sekali tidak keluar rumah, saya berada di kompleks tanean lanjang Bani Hasyim Dusun Seccang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kab Pamekasan. Begitu saya selesai Isolasi Mandiri barulah saya keluar rumah. Begitu keluar rumah saya kaget melihat aktivitas warga normal seperti biasa, padahal berita duka terus bertalu-talu dari ujung ke ujung. Pasar Blumbungan tetap ramai bahkan macet, orang-orang santai ceria tanpa masker, tukang amal masjid teriak-teriak dengan kalimat-kalimat yang lucu," bunyi isi cuitan tersebut.
Firman Syah Ali juga menyoroti soal aktivitas warga yang tak mengenakan masker hingga pemulasaran jenazah yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, warga Madura menyebut virus Corona dengan sebutan 'penyakit sekarang ini'.
"Mereka ya tidak dilaporkan ke puskesmas, dimandikan biasa, disholati dan ditahlili biasa, sehingga tidak masuk data resmi korban Corona di Kabupaten setempat. Begitu usai tahlilan biasanya beberapa tetangga dan keluarga almarhum menyusul meninggal dunia, namun tetap saja tidak disebut corona, mereka disebut mati kena penyakit yang sekarang ini. Bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, disebut mati sesak nafas, mati capo' cap (influenza) dan banyak lagi istilah lainnya, yang intinya orang madura menghindari istilah Corona yang dengan sendirinya menghindari protokol Covid-19 terhadap jenazah keluarga/tetangganya," paparnya mengungkapkan.
"Bahkan di Pamekasan muncul tradisi baru, yaitu menghentikan siaran berita duka melalui pengeras suara. Akhirnya saya berpikiran jangan-jangan ini cara orang madura untuk melindungi dirinya dari serangan pembunuh imun. Mereka tidak mau imun mereka runtuh terkapar gara-gara dengar nama corona, protokol kesehatan dan berita duka. Mereka ingin anggap itu semua tidak ada. Atau ini mungkin cara mencapai Herd Immunity alami ala Madura? Wallahu a'lam," lanjutnya.
Pengurus Harian LP Ma'arif NU Jatim itu juga mengakui bahwa apa yang ditulisnya atas kejadian nyata yang dilihatnya saat menjalani isolasi mandiri di Pamekasan.
(dis/fik)