Viral

Pengakuan Wanita Medan Jadi Mualaf, Disekap 10 Hari hingga Dimasukkan ke RSJ

DIS | Insertlive
Senin, 02 Aug 2021 11:37 WIB
Woman in hijab standing on the beach looking at horizon Pengakuan Wanita Medan Jadi Mualaf, Disekap 10 Hari hingga Dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa (Foto: iStock)
Jakarta, Insertlive -

Seorang wanita asal Medan, Maria Veronica Sinaga bercerita soal kisahnya menjadi mualaf. Keputusannya itu membuat dirinya mendapat perlakukan tidak menyenangkan dan kasar dari keluarganya.

Dalam ceritanya di laman YouTube Ngaji Cerdas, Maria mengaku memutuskan menjadi mualaf tahun 2018.

Ia mempelajari agama secara otodidak dan hijrah dari Medan ke Jakarta lalu ke Salatiga.

ADVERTISEMENT

Sejak menjadi mualaf, Maria dikucilkan dari keluarga dan lingkungan pergaulannya. Maria juga dimasukkan keluarganya ke Rumah Sakit Jiwa.

Sampai kedua orang tuanya meninggal, Maria tak sempat bercerita bagaimana kehidupannya usai memeluk agama Islam.

"Pengalaman sulit dibuang keluarga, dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa, dikucilkan, kehilangan pekerjaan, dijauhkan dari anak, dan kehilangan dua orang tua di saat kita merasakan kenikmatan dengan agama ini dan merasa kenikmatan 'Allah itu ada lho'. Hal yang benar-benar sulit menjelaskan ke orang tua kalau ini lho keputusan yang saat ini aku ambil," kata Maria.

Menyedihkannya lagi, Maria yang awalnya bersembunyi saat menjadi mualaf tiba-tiba ketahuan keluarganya dan membuat orang tuanya murka.

"Diancam setiap hari, diancam akan dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa, dan akhirnya dimasukkan juga ke sana," lanjutnya.


Kedua orang tua memasukkan Maria ke dalam Rumah Sakit Jiwa. Maria menambahkan saat dibawa ke rumah sakit jiwa, dokter mengatakan bahwa dirinya tak memiliki masalah kejiwaan tetapi sang ayah langsung memindahkan Maria ke rumah sakit lain.

"Di situ Papa masukkan aku ke RSJ satu lagi. Aku disekap, dikasih obat tidur, sampai aku bilang, 'Kenapa kalian enggak bunuh aku sekalian dengan agama aku saat ini, di situ Papa bilang, kamu anak durhaka, kamu anak yang enggak pernah nurut sama aku, kamu disekolahkan tinggi tapi kenapa memilih agama itu'. Jawaban aku cuma satu, ini hidayah dari Allah," papar Maria.

Baca di halaman selanjutnya.

Maria menceritakan kesulitan dan rintangan ketika dirinya memutuskan masuk Islam. Pada tahun 2020, keyakinan Maria sempat goyah usai dibawa pamannya ke Singapura. Bahkan, sampai di bandara Indonesia, Maria langsung dipaksa pulang oleh orang tuanya dan disekap selama 10 hari.

Tak hanya itu, Maria juga ditampar dan dipukuli kakaknya sendiri.

"2020 aku sempat hampir murtad lagi, sampai hampir meninggalkan Allah saat dibawa ke Singapura sama Om aku, aku dikasih kenikmatan dunia untuk kembali murtad. Tapi memang Allah meyakinkan aku kalau agama yang sesungguhnya itu Islam, agama yang harus aku pertahankan itu Islam, di saat kamu susah dan senang ada Allah, di situ aku kabur ke Indonesia," ungkapnya.

"Di bandara sama keluarga ayah aku ditarik ke mobil, 10 hari aku enggak dikeluarkan dari kamar, aku dipukul, ditampar oleh kakak aku sendiri. Di situ aku memutuskan, lebih baik aku pergi dari keluarga dan hidup mati aku serahin sama Allah," lanjutnya.

Meski kedua orang tuanya telah tiada dan Maria memisahkan diri dari keluargam ia selalu berharap agar bisa dipertemukan dalam mimpi.

"Aku selalu berdoa sama Allah, Ya Allah masukkan Papa Mama dalam mimpi, aku cuma mau bilang 'Pa, Ma, ini anak kalian, ini anak kalian yang kalian benci, yang kalian jauhi, kenapa ketika Papa dan Mama meninggal itu belum syahadat, coba Papa Mama syahadat mungkin kalian akan selalu ada dalam mimpi aku'. Tapi, aku tetap doain mereka berharap mereka bangga melihat aku saat ini," pungkasnya.

(dis/fik)
1 / 2
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER