Detik-detik Perawat RS Siloam Dianiaya & Ditendang Keluarga Pasien
Media sosial dihebohkan dengan video seorang perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang yang dianiaya oleh pihak pasien.
Dalam video berdurasi 35 detik yang tersebar, terlihat dua perawat perempuan lain yang mencoba menyelamatkan perawat perempuan yang menjadi korban pria berbaju merah yang menjambak dan menyeretnya keluar ruangan.
Tak hanya menjambak, pria itu juga menampar korban dengan kepalan tangannya hingga korban terjatuh ke lantai dan meminta korban untuk meminta maaf dengan bersujud.
Oleh karena kejadian tersebut, perawat wanita yang jadi korban itu mengalami memar di perut dan wajah.
Pihak RS Siloam pun menyayangkan aksi pria tersebut lantaran tak mau mendengarkan penjelasan dari perawat dan memilih main hakim sendiri.
Diceritakan pihak RS Siloam, ibu dari pasien tidak terima anaknya yang baru berusia 2 tahun berdarah saat infus dilepaskan.
Padahal menurut pihak RS Siloam, mereka sudah sangat berhati-hati saat mencabut jarum infus namun karena bayi yang aktif sehingga terjadi peristiwa itu.
"Dikarenakan pasien merupakan anak pelaku dan masih berusia dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus," imbuh direktur Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Tata seperti dilansir detik.com.
"Melihat itu, perawat kami langsung mengganti plester yang berdarah, sembari menghentikan darah di tangan pasien. Saat kejadian pelaku tidak berada di lokasi," bebernya.
Namun sang ibu merasa tak terima dan menceritakan kejadian ini pada dang suami. Sang suami pun marah dan bergegas menuju rumah sakit dan menganiaya perawat itu.
"Pelaku juga memaksa perawat kamu bersujud meminta maaf, di saat itu juga dia menendang perut perawat kami. Melihat kejadian tersebut kami sempat menghalangi dan melerai, namun pelaku justru menarik rambut korban. Hingga petugas keamanan RS pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar," ujar Tata.
Atas kejadian itu, korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. Korban pun melapor ke Polrestabes Palembang dan diterima kepolisian dengan Nomor: LP/682/IV/2021/SPKT/Polrestabes Palembang/PoldaSumsel.
(arm/arm)