Tren Sepeda, Penjual Internasional Kewalahan Layani Pembeli Indonesia

Tren bersepeda tengah menjadi hobi banyak orang semenjak dunia menjalani kehidupan new normal. 

Banyak orang berburu sepeda terbaik, berusaha menjadi bagian dari tren. 

Alhasil, harga sepeda di pasaran pun melambung tinggi, apalagi penggemar sepeda Indonesia termasuk yang tak ragu untuk merogoh kocek yang besar demi memenuhi hasrat bersepedanya.

Namun, rupanya hal itu justru membuat para penjual sepeda di Internasional kewalahan hingga menutup pemesanan sepeda.

Hal ini terungkap lewat cuitan akun @kismin666oys yang menjadi viral di Twitter.

"orang bilang tanah kita tanah surga tongkat kayu dan batu jadi sepeda lipat tiga," cuitnya.

Dalam cuita tersebut, tertulis sebuah tangkapan layar yang berisi cerita dari seorang penjual sepeda jenis Brompton di forum Internasional yang kebingungan karena pembeli Indonesia berlomba-lomba membeli sepeda meski dengan harga mahal.

[Gambas:Twitter]

"Ada yang dari Indonesia? Aku heran dengan yang terjadi disana. Mengapa kalian mencoba membeli setiap sepeda Brompton di hampir seluruh negara dunia dan membayar dengan harga yang gila? Ada yang bisa berbagi cerita tentang ini?," tulis salah satu penjual sepeda tersebut.

Penjual tersebut juga bercerita ketika seseorang dari Indonesia membeli sepeda jenis Brompton Explore miliknya dengan harga USD 4.000 atau setara dengan Rp58,2 juta.

Tak hanya itu, temannya pun berhasil menjual sepeda jenis CHPT3 dengan harga USD 6.000 atau sekitar Rp87,2 juta.

Menanggapi cerita tersebut, warganet pun mulai memberikan responsnya.

"Memang orang Indonesia itu kaya. Tapi,tidak semua. Ada yang beli brompton harga USD 6.000 angkut. Ada yang beli pot bunga harga 30.000 tapi ongkirnya 15.000 nggak jadi beli," komentar akun @fdlhendri.

"I mean, asal nggak musiman aja dan terus dipakai berkelanjutan sih nggak apa-apa ya kan lumayan ngurangin polusi. Ya itu tadi, asal nggak musiman dan nggak cuma hari minggu aja dipakenya," tandas akun @storyof_rain.

[Gambas:Video Insertlive]