Viral Disorot Media Asing, Begini Kondisi Tukang Kubur Pasien Corona

Madeleine Mekel | Insertlive
Senin, 25 May 2020 22:00 WIB
Tukang Gali Kubur Tukang Gali Kubur/Foto: Madeleine Mekel
Jakarta, Insertlive -

Jagat media sosial sempat dihebohkan dengan kisah seorang tukang gali kubur di TPU Pondok Rangon.

Pria itu ialah Minar, yang terus bekerja siang hingga malam menguburkan jenazah pasien Corona, COVID-19.

Demi menjalankan tugas, ia mengaku pernah tak pulang ke rumah selama dua hari karena takut menularkan virus tersebut pada keluarga.

ADVERTISEMENT

Pasalnya saat pertama kali mengebumikan jenazah, ia dan tukang gali kubur yang lain hanya memakai seragam biasa, belum menggunakan alat pelindung diri (APD).

"Sempet saya nggak pulang dua malem, penguburan pertama saya pulang, penguburan ketiga saya nggak pulang karena saya takut karena nggak kelihatan, kan penyakit orang nggak kelihatan," cerita Minar pada Insertlive, Senin (25/5) di TPU Pondok Rangon.

Ia menyebut baru beberapa hari usai kebanjiran memakamkan pasien Corona ini ia diberikan APD saat bertugas. Minar pun mengaku kewalahan saat virus Corona ini merebak awal Maret lalu.

Ia dan kawan-kawannya bisa menguburkan 20 jenazah pasien perharinya. Tak kurang dari seribu jenazah telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon ini.

"Kira-kira ada seribu, kurang lebih, awal-awalnya minimal 20 (jenazah) sehari, kemarin udah agak rendah, ya mudah-mudahan habis, saya capek," sambungnya.


Ia mengaku sudah lelah karena terus bekerja tanpa henti. Ia menggali kubur setiap hari tanpa libur dari jam 7 pagi hingga 10 malam.

"Masuk terus nggak ada liburnya saya sampai saat ini, makanya saya dikasih sehat alhamdulillah. Saya mulai jam 7 saya sampe jam 10 malem," lanjut Minar.

Minar, Tukang Gali Kubur di TPU Pondok RangonMinar, Tukang Gali Kubur di TPU Pondok Rangon/ Foto: Madeleine Mekel

Ia pun berharap pasien yang meninggal karena Corona ini semakin berkurang bahkan tidak ada lagi. Untuk itu Minar pun mengimbau untuk mematuhi anjuran dari pemerintah.

Kisah Minar yang tak berhenti bekerja menggali kubur dan mengebumikan jenazah pasien Corona ini sempat disorot media asing. Ia pun mengaku prihatin karena hal tersebut.

"Justru saya nggak tahu, saya nggak merasa bangga, saya nggak merasa wah saya maksud TV, saya prihatin, kenapa kok saya, tahunya saya dari temen-temen, sama temen anak sekolahan saya," pungkasnya.

[Gambas:Video Insertlive]



(arm/arm)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER