Rumah Warga Diamuk Massa karena Laporkan Ada Salat Tarawih Jemaah ke Anies

Jakarta, Insertlive - Miris. Tak ada kata lain untuk menggambarkan peristiwa anarkis ini. Rumah seorang warga diamuk sejumlah massa yang terdiri dari banyak remaja.

Pilihan Redaksi Miss Indonesia Ini Banjir Hujatan Usai Dituding Catut Karya Tanpa Izin Rela Tunda Nikah Demi Tangani Pasien, Dokter Michael Meninggal karena Corona Viral, Pria Mabuk Cekik Polisi Karena Tak Terima Ditegur

Perkaranya, warga penghuni yang pagarnya dirusak dan beberapa pot tanamannya dihancurkan itu melaporkan masih adanya aktivitas salat tarawih di masjid di seberang rumahnya di kawasan Pulogadung ke Gubernur DKI, Anies Baswedan via aduan online.

Warga yang diduga adalah sebagian jemaah tak terima main hakim sendiri dengan melemparkan petasan, merusak pagar dengan menendang-nendang dan menghancurkan tanaman di laman rumah tersebut sembari melemparkan makian dan kekerasan ke pagar berkelir hitam.

Akun Twitter DivaCatrii menceritakan bahwa kejadian ini terjadi pada 25 April lalu. Pelapor hanya ingin warga mematuhi imbauan dan instruksi pemerintah agar beribadah dulu di rumah demi menyudahi pandemi.

"Disaat seluruh kalangan...
#RelawanBergerakLawanCovid
Di satu sudut kota jakarta mengamuk karena salah seorang warga memberikan saran agar tidak melakukan tarawih di masjid.. Memang bini saran yg sangat menyedihkan tapi pahamilah.... Hanya itu yg bisa kita perbuat..," tulis DivaCatrii.

"H. Aselih merupakan warga dari RW 003/ RT 10 yang rumahnya tepat di sebelah Masjid Al Wastiyah yang diduga sebagai pelapor pada Twitter Pak Gubernur Anies Baswedan," tambahnya.

Beberapa warganet masih menanyakan kebenaran terkait berita ini. Tapi sepertinya hal ini memang sesuai dengan narasi akun tersebut dengan realita miris yang ada.

"This is valid?," tanya akun YBRAP.

"Valid, rumah temen gue," jawab xxm8deup.

Sementara pembuat thread juga meyakinkan dengan tambahan keterangan warga yang jadi korban anarkis massa tersebut.

"Insya Allah valid walau blm ada beritanya... Semoga kita semua bisa memahami menggunakan logika agar semua bisa teratasi...," tambah DivaCatrii.

(kmb/kmb)