Amerika Rilis Underwear Aroma Vanila untuk Cegah Infeksi Menular Seksual

Food and Drugs Administration (FDA) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat baru saja merilis persetujuan dagang pakaian dalam dari jenama Lorals.
Pakaian dalam sekali pakai dari Lorals ini diklaim dapat mencegah penularan Infeksi Menular Seksual (IMS).
Memiliki bahan yang tipis dan elastis, Lorals menjadi pakaian dalam perlindungan saat penggunanya melakukan seks oral, vaginal, maupun anal.
Berdasarkan laporan The New York Times, Lorals perusahaan yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat, baru mendapatkan persetujuan FDA pada Kamis (12/5) kemarin setelah empat tahun pengajuan yang dilakukan oleh Melanie Cristol, CEO Lorals.
Pakaian dalam Lorals terbuat dari lateks yang sangat tipis dan halus seperti sutra.
![]() |
Situs resmi Lorals menuliskan bahwa pakaian dalam mereka menawarkan sensasi seks oral tanpa kontak antarkulit sehingga efektif mengurangi risiko IMS dan terpapar pathogen berbahaya.
FDA tidak melakukan uji klinis untuk kelayakan produk, melainkan evaluasi ketebalan, elastisitas, dan kekuatan produk.
"Kami harus memenuhi persyaratan fisik seperti dimensi, ketebalan, elastisitas, kekuatan, dan cela, "kata Cristoll kepada The New York Times.
"Kemudian harus diuji kompatibilitasnya dengan tubuh manusia. Jadi kami menjalankan uji toksisitas, uji iritasi, dan uji kepekaan," pungkasnya.
Hal menarik lainnya dari underwear terobosan Lorals ini memiliki aroma vanila yang manis. Jennifer Gunter, ginekolog asal Kanada mengatakan aroma vanila sebenarnya tidak diperlukan pada produk tersebut.
Alasannya, tambahan aroma artifisial hanya akan mempertahankan pandangan negatif mengenai aroma alami vagina wanita tidak ideal, hal yang sebetulnya tidak tepat.
"Ini bisa menjadi alternatif untuk penggunaan dental dam atau kondom yang dipotong," ungkap Gunter.
(syf/syf)TERKAIT