Menilik Status Halal atau Haram Vaksin AstraZeneca

Publik tengah ramai membahas soal vaksin AstraZeneca yang disebut mengandung materi yang berasal dari hewan babi. Heboh polemik vaksin asal Inggris ini pun menuai pro dan kontra.
Kementerian Kesehatan memastikan vaksin AstraZeneca sudah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait keamanannya. Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa mengenai vaksin AzstraZeneca. MUI menyatakan vaksin ini tetap diperbolehkan penggunaannya bagi umat Muslim karena dinilai dalam kondisi darurat.
Menanggapi hal ini, Dokter Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes RI juga mengatakan bahwa tripsin babi ini hanya sampai dalam pembibitan virus.
"Jadi kita tahu bahwa vaksin AstraZeneca bersentuhan dalam prosesnya dengan babi sehingga vaksin ini dikatakan haram. Tapi kita tahu setidaknya dalam pembuatan vaksin itu ada 3 hal yang harus kita lihat pertama yakni penyiapan inang pembibitan vaksin. Inang pembibitan vaksin ini yang menggunakan materi berasal dari babi," ujarnya dalam dialog dengan KBR, Selasa (23/3), dikutip dari Detikhealth.
Saat pembibitan vaksin, ada unsur enzim tripsin yang dimasukkan hingga saat calon virus ditanam dan tumbuh maka virusnya akan dipisahkan oleh tripsin. Jadi saat diolah menjadi vaksin maka tak ada lagi bahan yang bersinggungan dengan babi.
Di tengah pro kontra soal kandungan babi dalam vaksin itu, pihak AstraZeneca angkat bicara. Pihak AstraZeneca membantah vaksin mereka mengandung babi. Pihak AstraZeneca juga menambahkan bahwa vaksin mereka sudah dipakai di sejumlah negara Muslin lainnya.
"Kami menghargai yang disampaikan oleh MUI. Penting untuk dicatat bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan," jelas AstraZeneca Indonesia dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari detikcom.
Hal tersebut sudah dikonfirmasi Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris. Ditegaskan, semua tahapan produksi vaksin AstraZeneca tidak ada satupun yang menggunakan produk turunan babi.
(dis)
TERKAIT