Yakin Berjemur Jam 10 Pagi? Simak Penjelasan Dokter soal Efek Buruknya

SYAFRINA SYAAF | Insertlive
Minggu, 05 Apr 2020 18:19 WIB
Dokter tidak menganjurkan berjemur pada jam 10 pagi atau lebih karena bisa meningkatkan potensi terkena penyakit berbahaya. Foto: Getty Images/baona
Jakarta, Insertlive - Pandemi virus corona Covid-19 telah membuat reaksi panik pada sebagian besar penduduk dunia, tak terkecuali rakyat Indonesia. 

Setiap orang melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk terhindar dari infeksi Covid-19, salah satunya dengan berjemur pada jam 10 pagi. 

Tak ayal, berjemur jam 10 pagi pun menjadi trending media sosial karena sejumlah selebritas turut mengunggah diri tengah berjemur demi melindungi tubuh dari Covid-19 dengan meningkatkan vitamin D natural pada tubuh. 

ADVERTISEMENT



Ternyata, berjemur jam 10 pagi atau lebih justru sangat berbahaya untuk tubuh. Bahkan, WHO sama sekali tidak mengajurkannya. 

"Kadar UV (Ultra Violet) indeks di Indonesia jam 10 ke atas adalah 5 sehingga kekuatan ultraviolet semakin kuat," ujar dr Gesha Kautzat Putri, M. biomed (AAM) dari B Clinic Slimming & Aesthetic yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. 

Dr Gesha pun memaparkan UV Indeks 5 bisa meningkatkan risiko-risiko yang mungkin terjadi, misalnya sunburn atau kulit terbakar. 

"Dapat memicu kanker kulit dan bisa merusak lapisan mata sehingga menderita katarak," imbuhnya kepada InsertLive. 


Oleh karena itu, dia menganjurkan untuk berjemur sesuai referensi World Health Organizaition (WHO) yaitu di bawah jam 10 pagi. 

"Matahari di bawah jam 10 pagi memiliki UV Indeks di angkat 3, masih tergolong aman dibandingkan kita berjemur di atas jam 10 pagi," pungkasnya. 

[Gambas:Video Insertlive]



(syf/syf)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER