5 Tradisi Unik Hari Raya Idul Fitri di Indonesia

ikh | Insertlive
Rabu, 05 Jun 2019 06:55 WIB
Sejumlah tradisi unik perayaan Idul fitri di Indonesia. Idul Fitri/Foto: Instagram/kifo_kosmik
Jakarta, Insertlive - Umat Islam akan merayakan hari raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 5 Juni 2019. Hal itu menandakan masa ibadah puasa yang telah usai di bulan ramadan.


Biasanya masyarakat Indonesia akan berbondong-bondong mudik ke kampung halaman. Sehingga mereka bisa melakukan salat Ied berjamaah bersama keluarga.

Namun ada juga tradisi unik menyambut lebaran yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tradisi itu sudah dilakukan turun temurun dan selalu dinanti setiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

Berikut ini sejumlah tradisi unik menyambut hari raya Idul Fitri dari berbagai daerah di Indonesia.

Festival Meriam Karbit merupakan tradisi menyambut hari raya Idul Fitri yang biasa dilakukan oleh masyarakat di Kota Pontianak, Kalimanta Barat. Tradisi ini biasanya akan dilakukan masyarakat saat malam Takbiran tiba.

Masyarakat akan bermain meriam di sepanjang tepian sungai Kapuas. Jadi tak heran jika dentuman keras meriam akan terdengar saat malam Takbiran di kota Pontianak.

Meriam-meriam tersebut akan dihiasi dengan ornamen warna-warni dan bermotif khas adat Melayu. Tradisi ini sudah dilakukan turun temurun dan selalu dinanti oleh masyarakat Pontianak. Baku Pukul Manyapu adalah tradisi menyambut hari raya Idul Fitri yang biasa dilakukan oleh masyarakat dari desa Mamala dan Morella di Maluku Tengah. Biasanya tradisi ini akan dilakukan pada hari ketujuh lebaran.

Para lelaki yang jadi perwakilan masing-masing desa akan saling bertarung dengan hanya menggunakan lidi dari pohon enau. Tradisi pertarungan ini akan dilakukan dalam waktu 30 menit saja. Tradisi ini menjadi simbol mempererat tali persaudaraan di sana. Tumbilotohe berasal dari dua suku kata yaitu Tumbilo yang artinya memasang dan Tohe yang berarti lampu. Tradisi memasang lampu ini merupakan perayaan untuk menyambut hari Idul Fitri di Gorontalo.

Biasanya masyarakat akan menggelar tradisi ini saat tiga malam terakhir jelang lebaran. Lampu-lampu dari bahan bakar minyak tanah ini akan dipasang sepanjang jalan menuju masjid. Pesta Grebeg Syawal adalah tradisi menyambut hari raya Idul Fitri yang biasa dilakukan oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta. Para pengawal keraton akan membawa gunungan hasil bumi berisi sayuran dan buah-buahan yang biasa disebut Gunungan Kakung dan Gunungan Putri.

Gunungan hasil bumi itu nantinya akan diperebutkan oleh masyarakat yang menginginkannya. Gunungan tersebut menjadi simbol sedekah sultan kepada rakyatnya. Ngejot adalah tradisi menyambut hari raya Idul Fitri yang dilakukan oleh umat Islam di Bali.  Meskipun mayoritas masyarakat di Bali memeluk agama Hindu, tradisi ini membuat perayaan lebaran jadi semarak.

Biasanya umat Islam akan membagikan berbagai makanan, minuman serta buah-buahan kepada warga sekitar. Hal itu sebagai bentuk rasa syukur atas toleransi dan kerukunan umat beragama di pulau Bali.
(ikh/ikh)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER