Susah Tidur, Ini 5 Ritual Pengantar Tidur Aneh di Dunia

doa | Insertlive
Senin, 01 Apr 2019 19:39 WIB
Kamu susah tidur, berikut ini ritual sebelum tidur paling aneh di dunia. Foto: instagram/tags/explore/sleeptight
Jakarta, Insertlive - Susah tidur bisa dibilang sudah menjadi gejala yang menimpa banyak orang, bahkan menurut catatan lembaga survei Aviva, 66% penduduk dewasa di negara maju mengalami gejala susah tidur. Gejala susah tidur atau gejala susah tidur di malam hari, insomnia, ini biasanya terjadi diakibatkan gaya hidup dan keadaan kamar yang tidak nyaman bagi penggunanya.

Gejala susah tidur ini pun memang sudah terjadi sejak lama, dalam sebuah penelitian bahkan terdapat fakta bahwa masyarakat Eropa pra modern biasa terbangun pada waktu-waktu tertentu pada malam hari, sebelum akhirnya kembali terlelap nyenyak.


Sampai saat ini, kebiasaan tidur manusia memang berbeda, beda, ada yang bisa tidur di mana-mana, entah di dalam perjalanan, menunggu khotbah selesai, hingga saat bekerja. Nah, berikut ini Insertlive sajikan ritual-ritual aneh yang biasa dilakukan sebelum tidur dari penjuru dunia.

ADVERTISEMENT



Dilansir dari Vice.com, Tiongkok & Jepang dikenal sebagai negara dengan rata-rata jam kerja terpanjang dan melelahkan. Di dua negera ini jugalah frasa 'life-work balance' menjadi semacam mitos.

Karena banyak diantara para pekerjanya yang tidak bisa menikmati tidur lelap pada malam harinya, kebiasaan tidur di sela-sela kerja ini adalah hal yang wajar. Saking wajarnya, jika para pekerjanya kedapatan sedang tidur saat ngantor, orang tersebut akan disebut berdedikasi dan gigih dalam bekerja. Dalam kepercayaan penduduk Guatemala, membawa boneka saat beranjak tidur dapat menyerap segala keresahan dan bisa lelap dan nyenyak di malam hari. Hal ini pun sudah begitu terkenal, tradisi ini bahkan sudah dilakukan sejak era suku Maya.

Boneka-boneka yang dibawa ke kamar oleh masyarakat Guatemala ini biasanya berukuran kecil dan diletakan di bawah bantal untuk menangkap segala pikiran negatif yang kerap menghantui pemiliknya. Seperti halnya penduduk dunia, tidur lelap di malam hari menjadi suatu kewajiban bagi anggota suku Inuit di Alaska. Dengan tidur di dalam rumah es, atau dikenal dengan nama Igloo, adalah sama dengan mengikhlaskan tubuh dipeluk di segala sisi.

Frasa 'hangatnya pelukanmu' tentu sangat berlaku di sini. Dengan konsep sederhana, makin banyak tubuh makin hangat, kebiasan tidur berpelukan di dalam balok es ini tentu sangat lazim dan memang menjadi satusatunya cara agar tetap menjaga kehangatan. Menurut The National Sleep Foundation, hampir separuh penduduk Inggris menikmati secangkir teh sebelum tidur dan terlelap dalam keadaan tanpa pakaian, alias bugil. Hal ini memang dianjurkan bagi mereka yang memiliki kandung kemih kuat dan tahan hidup hanya dilindungi selimut.

Menurut Dr. Hibberd, melakukan ritual sebelum tidur sangatlah baik untuk memberi stimulus ke badan. "Melakoni ritual sebelum tidur, seperti minum teh, dapat membantu memberi sinyal kepada tubuh waktunya beristirahat sudah tiba." ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya telanjang saat tidur, dengan alasan, bahwa pakaian menghalangi proses termoregulasi alami tubuh dan mengurangi rasa nyenyak. Berbeda dengan penduduk dunia kebanyakan yang tertidur saat malam, hal tersebut tidak berlaku bagi masyaraat Suku Kung di Bostwana. Suku Kung, kelompok pemburu sekaligus peramu di sana, akan tertidur saat merasa sudah waktunya tertidur.

Dan tentang waktu tidur tersebut cenderung relatif, alias berbeda-beda bagi tiap orang. Jika mereka sudah merasa lelah pada pukul delapan pagi, mereka akan tertidur. Pun jika mereka ingin memejamkan mata saat siang hari, mereka akan tertidur tanpa embel-embel, tidur siang.
(doa/doa)
1 / 6
Loading
Loading
ARTIKEL TERKAIT
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER