Ini Jenis Bahan Baju atau Tas yang Awet Dipakai Berulang

Fesyen berkelanjutan atau sustainable fashion bukan lagi sekadar tren, melainkan sebuah transformasi fundamental dalam industri garmen yang telah lama dikenal karena dampak lingkungannya yang masif dan isu etika sosialnya.

Konsep ini mencakup seluruh siklus hidup pakaian, mulai dari pemilihan bahan baku yang ramah lingkungan, proses produksi yang bertanggung jawab, kondisi kerja yang adil, hingga pada akhirnya, bagaimana produk tersebut dibuang atau didaur ulang.

Fashion stylist Adi Surantha yang turut mengkampanyekan gerakan ini mengungkapkan gerakan fesyen berkelanjutan ini bertujuan menghargai setiap helai pakaian sebagai investasi jangka panjang, baik bagi gaya pribadi maupun kelestarian planet.

Adi menuturkan bahwa fesyen yang berkelanjutan biasanya diiringi dengan harga produk yang tinggi. Harga yang tak murah ini disebutnya sebanding dengan kualitas produk yang bakal lebih awet dibandingkan dengan produk fesyen cepat.

Misalnya bahan katun, Adi menyebut bahan pakaian ini yang berkualitas bagus akan lebih awet meski telah dicuci berkali-kali.

"Misalnya kartun, itu kamu bisa berkali-kali. Dan biasanya itu BIMBA Y LOLA mungkin harganya nggak seperti mass product brand. Nah, jadi harganya lebih mahal sedikit, tapi itu membuat kualitas untuk materialnya," ungkap Adi ditemui di pembukaan store BIMBA Y LOLA di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (23/10).

"Msalnya untuk di cuci, atau mungkin dry clean dan segala macam, dia nggak rusak atau cepet. Material ini nggak gampang rusak atau jadi menciut segala macam, sehingga kamu bisa pakai itu kayak 3 tahun. Terus abis itu, BIMBA Y LOLA tuh sedikit trendy koleksinya, tapi juga tetap timeless," lanjutnya.

Koleksi BIMBA Y LOLA/ Foto: Dini Astari

Selain katun, bahan kulit asli juga termasuk jenis material yang awet dipakai untuk jangka waktu lama. Bahan kulit asli ini juga disebut tak gampang ngelupas jika disimpan dengan benar.

"Terus leather jacket, terus abis itu sepatu leather, dan semuanya genuine leather. Jadi teman-teman tuh biasakan beli item yang leather, yang memang asli leather. Kenapa? Karena nggak ngelupas dan segala macam," bebernya.

"Kalian harus bantu, edukasiin generasi muda supaya beli sesuatu yang genuine leather. Misalnya belum ada uangnya, kalian harus nampung gitu. Karena kenapa dia mahal? Ya karena dia genuine leather," tutupnya.