Gen Z yang Dikenal Open Minded, Ternyata Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum

InsertLive | Insertlive
Selasa, 12 Aug 2025 20:15 WIB
happy family photo of mother and daughter breastfeeding her baby Gen Z yang Dikenal Open Minded, Ternyata Tak Nyaman Lihat Ibu Menyusui di Tempat Umum/Foto: iStock
Jakarta, Insertlive -

Breastfeeding atau menyusui merupakan proses memberikan Air Susu Ibu (ASI) pada bayi langsung dari payudara ibu. Hal ini merupakan cara alami bagi ibu untuk memberi makan, nutrisi, serta kehangatan bagi bayi dari ibu.

Selain itu, menyusui juga membangun ikatan emosional antara ibu dan anak. Breastfeeding juga dikenal dengan istilah lain Direct Breastfeeding atau menyusui secara langsung.

Pada kenyataannya, aksi breastfeeding ini tak bisa dilakukan semua ibu yang baru melahirkan. Ada kalanya, seorang ibu tak bisa mengeluarkan ASI sehingga bayinya harus minum tambahan susu formula (sufor).

ADVERTISEMENT

Berkaca dari hal tersebut, Health Collaborative Center (HCC) menggelar penelitian yang mengambil 731 responden di mana 84 persen perempuan dan 16 persen laki-laki soal ibu menyusui di ruang publik.

Dari seluruh responden terlibat, 33 persen berusia kurang 30 tahun dan 67 persen sisanya berusia lebih dari 30 tahun. Lalu 89 persen responden berstatus menikah dan 11 sisanya belum menikah.

Hasil penelitian tersebut mengatakan bahwa hampir 30 persen orang Indonesia tidak nyaman melihat ibu menyusui di tempat umum. Setengah responden menolak jika melihat ibu menyusui dilakukan tanpa menggunakan nursing cover. Lalu, ada 29 responden setuju bila ibu menyusui di ruang publik.

Menariknya, rata-rata responden yang tidak setuju ibu menyusui di ruang publik adalah gen Z. Mereka beralasan bahwa ibu menyusui di ruang publik melanggar privasi, norma, hingga persepsi yang tidak pantas dilakukan di ruang publik.

"Ini bukan sekadar soal kenyamanan visual. Ini soal hak dasar perempuan. Ketika masyarakat masih menolak praktik menyusui di ruang publik, berarti kita belum sepenuhnya mendukung ibu dan anak secara sosial," ujar Ray Wagiu Basrowi, peneliti utama sekaligus pendiri HCC saat menyampaikan hasil penelitiannya dalam acara temu media di kawasan Jakarta Selatan seperti dilansir dari CNN.


Hal ini tentu menjadi pertanyaan di mana WHO dan Kemenkes menegaskan bahwa menyusui boleh dilakukan di manapun karena merupakan hak ibu dan anak. Menyusui bukan suatu gangguan maupun pelanggaran di mana bila dilarang, ibu menyusui akan merasa malu, cemas atau menghindari aktivitas breastfeeding di luar rumah.

Dampaknya, ASI bisa menurun dan kesehatan bayi terancam karena kekurangan nutrisi.

(dis/fik)
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER