Apa Itu Microbiome yang Bisa Kuatkan Skin Barrier? Ini Penjelasan Ahli

Istilah skin barrier pasti tidak asing di kalangan pengguna perawaran wajah atau skincare.

Skin barrier merupakan lapisan terluar kulit yang berfungsi sebagai pelindung utama kulit, yaitu untuk menjaga kelembapan, mencegah iritasi, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi, radikal bebas, maupun infeksi.

Untuk melindungi skin barrier, tubuh memproduksi mikrobioma yang merupakan sekumpulan mikroorganisme yang hidup di dalam tubuh, seperti bakteri, jamur, virus, dan gennya.

"Ibarat sebuah kastil, skin barrier adalah benteng yang melindungi kulit kita dari gangguan, sementara skin microbiome adalah prajurit yang melindungi benteng tersebut supaya tetap kuat," kata dermatologist dokter Anesia Tania saat ditemui di acara Pond's Biome Lab di Jakarta, Sabtu (7/6).

"Ekosistem skin microbiome yang terganggu akan berdampak langsung terasa pada menurunnya fungsi skin barrier, dimana kulit jadi lebih sensitif mudah terpapar agresor lingkungan, serta rentan mengalami kondisi seperti kulit kering, kusam,jerawat, eksim, hingga iritasi," sambungnya.

Skin microbiome yang seimbang dapat memperkuat skin barrier sehingga mempercepat regenerasi kulit, menghasilkan asam laktat atau lactic acid yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan ekosistem kulit, hingga membantu menjaga keseimbangan pH kulit.

"Untuk itu, menjaga keseimbangan skin microbiome menjadi kunci penting dalam merawat kesehatan kulit secara menyeluruh," tambahnya.

Mikcrobime pun harus didiberi asupan nutrisi agar bisa menjaga atau mengembalikan skin barrier yang sudah rusak.

"Salah satunya menggunakan produk skincare dengan kandungan prebiotik yang berfungsi sebagai 'makanan' bagi mikroba baik sekaligus pengontrol pertumbuhan mikroba jahat," jelas Anesia Tania.

Kandungan prebiotik dalam skincare yang dimaksud adalah pro-ceramide, hyaluron, dan asam amino yang baik untuk menghidrasi kulit dan menguatkan fungsi skin barrier.