Tak Hanya Sekadar Ikat Kepala, Ini Makna Totopong yang Dipakai Dedi Mulyadi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kerap tampil dengan memakai ikat kepala tradisional Sunda yang disebut totopong.
Setiap menghadiri acara atau sedang blusukan ke warga Jawa Barat, Dedi Mulyadi tak luput mengenakan totopong.
Penampilan khasnya ini ternyata tak hanya fesyen belaka melainkan manifestasi mendalam dari nilai budaya, filosofi kehidupan, serta bentuk konsekuensi sebagai jati dirinya.
Dikutip dari berbagai sumber, totopong adalah ikat kepala tradisional khas masyarakat Sunda yang terbuat dari kain polos warna hitam atau bercorak khas.
Bagi pria, totopong ini bentuk pelestarian budaya lokal yang lekat dengan identitas Sunda. Ia ingin membangkitkan kembali rasa bangga pada tradisi.
Selain itu, totopong yang berasal dari kata iket ini melambangkan persatuan dan kebersamaan seperti lidi yang diikat menjadi sapu hingga bisa kuat.
Totopong yang dipakai di kepala ini juga menjadi pengingat agar pemakainya bisa mengendalikan pikiran serta hawa nafsu karena kepala dianggap sebagai pemimpin tubuh.
Dalam Islam, totopong bisa diartikan sebagai pengingat kewajiban pada Sang Pencipta terutama hubungan dengan Allah.
Totopong memiliki berbagai jenis seperti ikat buhun/baheula, barangbang semplak, julang ngapak, dan parekos jengkol atau parekos nangka.
(dis/fik)
Lirik Lagu Karatagan Pahlawan Bahasa Sunda
Sabtu, 09 Aug 2025 07:40 WIB
Amplop Nikah Kena Pajak-Larangan Study Tour Tuai Pro-kontra Publik
Minggu, 27 Jul 2025 17:58 WIB
3 Orang Tewas, Ini 7 Foto Pesta Nikahan Anak Dedi Mulyadi & Wabup Garut yang Makan Korban
Selasa, 22 Jul 2025 11:30 WIBTERKAIT