Ternyata Ini Alasan Kardinal Pakai Jubah Merah Saat Konklaf

Prosesi konklaf yang menandai pemilihan Paus baru segera dimulai usai Paus Fransiskus berpulang beberapa waktu lalu. Konklaf dilakukan dengan mengumpulkan para kardinal gereja Katolik yang memenuhi persyaratan di Vatikan untuk pemilihan Paus baru.
Pada saat prosesi konklaf, pada kardinal akan mengenakan jubah merah mencolok. Jubah merah yang mencolok ini memiliki simbol yang kuat dalam sejarah dan spiritualitas Katolik. Tak hanya sebagai tradisi, jubah merah ini juga memiliki makna yang mendalam.
Jubah merah yang digunakan para kardinal saat konklaf bukan sekadar seragam resmi, tetapi juga merupakan lambang pengabdian total, kesediaan berkorban, dan keberanian moral.
Penggunaan warna merah untuk jubah kardinal dalam tradisi Katolik telah lama dikaitkan dengan darah para martir, yakni mereka yang rela kehilangan nyawa demi mempertahankan iman mereka.
![]() |
Jubah merah kardinal identik dengan kirmizi (merah) sebagai tanda kesiapan untuk bertindak dengan keberanian, bahkan untuk menumpahkan darah demi meningkatkan keimanan Katolik, kedamaian, ketenangan umat, serta kebebasan dan pertumbuhan Gereja Roma.
Pakaian liturgis yang biasa digunakan oleh para kardinal selama konklaf sendiri secara spesifik terdiri atas:
1. Cassock merah (soutane), yakni jubah panjang warna merah dengan kancing dan pinggiran berwarna merah tua.
2. Mozzetta merah, mantel pendek yang dikenakan di atas cassock terutama dalam upacara liturgis.
3. Zucchetto merah, kopiah kecil yang dikenakan di kepala.
4. Biretta merah yang berbentuk topi liturgis bersudut tiga, namun biretta terkadang tak dipakai saat pemungutan suara.
5. Stola, yakni semacam selempang/selendang yang digunakan di bahu untuk upacara tertentu seperti Misa sebelum konklaf.
Tradisi penggunaan jubah berwarna merah mencolok bagi kardinal gereja Katolik diumulai dari abad ke-13, saat Paus Innocentius IV secara resmi menetapkan pemakaian jubah merah sebagai bagian dari identitas seorang kardinal.
Soal konklaf sendiri, para kardinal akan dikurung di dalam Kapel Sistina untuk memilih Paus baru. Jubah merah kemudian berfungsi untuk memggambarkan beratnya tanggung jawab yang diemban kardinal selama konklaf.
Sementara proses pemilihan Paus ini bersifat sangat rahasia dan sakral, karena akan menentukan arah gereja Katolik sedunia.
Warna merah kemudian juga menandakan kehormatan tinggi yang ada pada jabatan kardinal, yang juga dikenal sebagai 'Pangeran Gereja'. Namun pada banyak pernyataan Paus dan Vatikan, kehormatan ini tak dimaksudkan sebagai gelar kekuasaan, melainkan sebagai bentuk pelayanan paling dalam kepada umat.
Oleh karena itu, jubah merah yang dipakai dalam konklaf tak hanya sekadar lambang status sebagai kardinal atau protokol liturgis, tetapi juga tanda kesetiaan, keberanian, dan tanggung jawab moral terhadap umat.
(asw)
Benarkah Akan Ada Paus Terakhir Setelah Paus Fransiskus Wafat? Ini Prediksinya
Jumat, 02 May 2025 21:00 WIB
Daftar 10 Paus Gereja Katolik yang Hidup Sezaman dengan Rasulullah
Rabu, 30 Apr 2025 20:30 WIB
Link Download Buku Umat Misa Akbar 5 September di GBK
Kamis, 05 Sep 2024 16:00 WIB
Kisah Awal Paus Fransiskus Lulusan Teknik Jadi Pimpinan Gereja Katolik di Dunia
Jumat, 30 Aug 2024 20:45 WIB
Terpopuler: Tedak Siten Anak Nadiem Makarim hingga Hadiah dari Mendiang Paus Fransiskus
Selasa, 27 May 2025 16:15 WIB
Selain Diberkati, Paus Fransiskus Kasih Benda Ini ke Anak Bungsu Nadiem Makarim
Selasa, 27 May 2025 12:30 WIB
5 Fakta Paus Leo XIV, Ternyata Pernah ke Indonesia
Sabtu, 10 May 2025 11:00 WIBTERKAIT