Banyak Remaja Nekat Kumpul Kebo, UAS Bahas Hukum Pezina: Dicambuk 100 Kali

InsertLive | Insertlive
Selasa, 15 Oct 2024 14:45 WIB
Ilustrasi Pasangan Jatuh Cinta Banyak Remaja Nekat Kumpul Kebo, UAS Bahas Hukum Pezina: Dicambuk 100 Kali/Foto: Shutterstock/
Jakarta, Insertlive -

Kumpul kebo menjadi istilah pasangan yang hidup bersama tanpa ada ikatan pernikahan yang sah. Praktik tersebut sering menjadi sorotan karena bertentangan dengan nilai hukum serta agama di Indonesia.

Faktor utama sejumlah pasangan yang memilih kumpul kebo ini adalah pergeseran pandangan atas pernikahan. Remaja kini bahkan memandang pernikahan sebagai hal normatif dengan aturan rumit, maka alternatif yang dipilih adalah kumpul kebo.

Di Indonesia, kumpul kebo dilakukan beralasan karena beban finansial, prosedur perceraian rumit, hingga penerimaan sosial. Alasan tersebut membuat remaja dengan yakin memilih untuk melakukan kumpul kebo yang bertentangan dengan norma agama.

ADVERTISEMENT

Dalam hukum agama Islam, kumpul kebo dilarang karena melanggar syariat beragama yang termasuk perbuatan zina. Menurut pandangan ustaz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan bahwa berzina akan mendapat hukuman cambuk 100 kali.

"Pezina laki-laki dan perempuan yang belum menikah dicambuk 100 kali. Bagi pezina yang sudah menikah, hukumannya ditanam setengah badannya di tanah lalu dilempar batu sampai meninggal. Namun, karena tidak menerapkan hukum Islam, maka tidak bisa diterapkan seperti itu. Tetapi tetap melakukan tobat nasuha," kata UAS.

UAS pun menyarankan agar para pezina melakukan tobat nasuha untuk membuang kenangan yang buruk dan meminta pertolongan Allah Swt.

"Saudara-saudara yang pernah terjerumus zina, segera melakukan salat tobat, banyak-banyak mohon ampun kepada Allah. Membuang kenangan yang buruk-buruk, fotonya, nomor handphone hapus semua," bebernya.

"Minta tolong kepada Allah. Siapa saja yang bertobat, beriman, beramal sholeh, apa janji Allah? Allah mengganti yang buruk-buruk dulu, menjadi kebaikan," pungkasnya.


(dis/and)
Tonton juga video berikut:
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER