8 Kelompok Orang yang Harus Menghindari Minum Kopi Hitam

Kopi menjadi minuman yang bermanfaat bagi tubuh jika dikonsumsi tanpa gula atau pemanis tambahan. Secangkir kopi hitam hanya mengandung 2 kalori.
Kopi hitam juga mengandung kafein dan senyawa antioksidan yang bermanfaat untuk membuat tubuh terjaga, mencegah depresi, dan mengurangi peradangan.
Meski kopi hitam memberikan manfaat untuk tubuh, tetapi tidak semua orang aman mengonsumsinya. Beberapa orang dengan kondisi medis tertentud dianjurkan untuk menghindari kopi hitam.
Berikut 9 kelompok orang yang tidak dianjurkan minum kopi hitam.
1. Pengidap glaukoma
Glaukoma adalah penyakit mata yang merusak saraf optik dan bisa menyebabkan kebutaan permanen.
Pengidap glaukoma disarankan mengurangi asupan kopi. Ahli gizi AS, Angel Planells menjelaskan kopi dapat meningkatkan tekanan intraokular pada penderita glaukoma.
Orang dengan glaukoma dianjurkan meminum kopi hanya satu cangkir dalam sehari.
2. Pengidap aritmia
Aritmia adalah gangguan pada irama jantung yang ditandai dengan detak jantung yang tidak teratur.
Pengidap aritmia tidak dianjurkan meminum kopi. Sebab, kafein pada kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
3. Ibu hamil
Ibu hamil juga harus membatasi konsumsi kopi per harinya. American College of Obstetrics and Gynecology menyarankan wanita hamil membatasi kafein hingga 200 miligram atau sekitar dua cangkir kopi setiap hari.
Namun, British Journal of Medicine menerbitkan ulasan yang menyebutkan bahwa tidak ada tingkat asupan kopi yang aman bagi ibu hamil. Jadi, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait asupan kafein mereka.
4. Ibu menyusui
Ibu yang sedang menyusui juga tidak disarankan meminum kopi. Kopi merupakan minuman diuretik yang menyebabkan seseorang sering buang air kecil.
Ibu menyusui yang mengonsumsi kopi dikhawatirkan mengalami dehidrasi akibat zat diuretik pada kopi.
5. Orang yang sedang diare
Kafein dalam kopi dapat merangsang kontraksi usus dan pergerakan tinja. Hal tersebut menyebabkan seseorang ingin buang air besar (bab).
Orang yang sedang diare sebaiknya menghindari kopi agar kondisinya tidak makin buruk.
6. Orang yang mengalami gangguan kecemasan
Pengidap gangguan kecemasan tidak disarankan mengonsumsi kafein. Mengutip laman halodoc, kafein dikhawatirkan menjadi permulaan serangan kecemasan yang intens.
Menurut Harvard Medical School, konsumsi kafein dapat menyerupai gejala kecemasan mulai dari kegugupan, kegelisahan, kesulitan tidur, detak jantung cepat, masalah gastrointestinal, dan masalah asam lambung.
7. Penderita irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus
Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus merupakan gangguan pencernaan yang menyerang usus besar. IBS dapat menimbulkan gejala, seperti diare, konstipasi, nyeri perut, hingga kram perut.
Melansir laman Eat This Not That, kafein bisa meningkatkan kemungkinan diare yang merupakan gejala utama sindrom iritasi usus.
"Jadi, jika anda menderita IBS, dianjurkan untuk membatasi minuman berkafein," kata ahli gizi AS, Angle Planells.
8. Penderita asam lambung
Kopi dikenal sebagai minuman yang dapat memperburuk kondisi penderita asam lambung, seperti GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) dan tukak lambung.
Kafein pada kopi dapat melonggarkan katup antara kerongkongan dan perut. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderita asam lambung.
(KHS/kpr)TERKAIT