Legenda Liverpool Abel Xavier Kumpulkan Talenta Muda Sepak Bola dari Jawa Tengah

Insertlive | Insertlive
Rabu, 18 Sep 2024 21:58 WIB
Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Legenda Liverpool Abel Xavier Kumpulkan Talenta Muda Sepak Bola dari Jawa Tengah / Foto: dok PSSI
Jakarta, Insertlive -

Legenda sepak bola Liverpool, Abel Xavier mencari 17 orang anak muda berbakat di Jawa Tengah yang nantinya akan dikirim ke Portugal. Nantinya, para pemain sepak bola muda ini akan dilatih untuk belajar, berinteraksi dan menimba pengalaman sepak bola di Portugal.

Hal ini diselenggarakan atas inisiasi Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dengan menggandeng Justin Lhaksana dan Abel Xavier untuk membantu proses seleksi pemain yang akan mengikuti program.

Seperti diketahui, Abel Xavier merupakan mantan pemain profesional yang pernah berkarier di Liga Portugal (Benfica, CF Estrela), Italia (Bari dan AS Roma), Spanyol (Real Oviedo), Belanda (PSV Eindhoven), Inggris (Middlesbrough, Everton, Liverpool), Turki (Galatasaray), Jerman (Hannover 96), hingga Amerika Serikat (LA Galaxy). Sementara Justin Lhaksana kerap membuat konten-konten mengenai sepak bola di media sosial.

ADVERTISEMENT

Dalam merealisasikan hal tersebut, Bambang Pacul bersama Abel Xavier dan Justin Lhaksana membuat program Korea-Korea Selecao 2024. Melalui program ini, Bambang Pacul berharap talenta muda berusia 15 tahun dari Jawa Tengah dapat mewujudkan mimpi mereka menjadi pemain sepak bola profesional.

Proses seleksi para pemain akan dilaksanakan di 6 karesidenan di Jawa Tengah oleh tim yang dipimpin oleh Justin Lhaksana. Proses seleksi ini juga melibatkan sekolah sepak bola, para peserta kompetisi amatir ataupun talenta muda lainnya.

Korea-Korea Selecao diinisiasi oleh Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Ia menggandeng bersama Justin Lhaksana dan Abel Xavier untuk membantu proses seleksi pemain yang akan dipilih untuk mengikuti program.Korea-Korea Selecao diinisiasi oleh Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Ia menggandeng bersama Justin Lhaksana dan Abel Xavier untuk membantu proses seleksi pemain yang akan dipilih untuk mengikuti program./ Foto: Muhammad Robbani/detikSport

"Dalam 10 hari, fokus kami akan menggali talenta yang terpilih nanti dengan memberikan pandangan yang baru dan pengalaman berbeda di dunia sepakbola yang belum mereka alami selama ini. Selain program latihan, mereka akan diajak menonton pertandingan di Portugal," ucap Abel Xavier secara daring langsung dari Portugal saat konferensi pers.

Lima puluh talenta muda asal Jawa Tengah akan melalui proses seleksi hingga babak final mulai tanggal 21 September sampai 13 Oktober 2024 mendatang di Semarang. Seleksi tahap akhir akan diselenggarakan pada 26 Oktober 2024 di Semarang.

"Abel Xavier adalah contoh 'Korea' yang melenting! Ini pengalaman baru yang 'menghidupkan'. Kekuatan pikiran itu luar biasa. Akan bisa menggerakkan dan menjadi driving force (kekuatan pendorong) untuk mereka dalam mewujudkan mimpi mereka di sepakbola," ujar Bambang Pacul.


Dari proses seleksi, 17 pemain akan mendapat pelatihan di Lisbon, Portugal pada 20-30 November 2024. Justin akan memilih pemain yang memiliki teknik dasar paling baik.

"Saya akan prioritaskan pemain dengan teknis dasar seperti passing dan dribbling yang baik. Bukan pemain yang bisa gocek dan cetak gol," ungkap Justin Lhaksana.

Pada saat konferensi pers, Abel Xavier juga menceritakan bagaimana perjuangannya dalam meniti karier sebagai pemain sepak bola profesional. Ia juga mengaku sempat mengalami masa sulit hingga latar belakang keluarganya yang hidup susah.

Abel Xavier memberanikan diri mengikuti pelatihan sepak bola di Portugal sejak masih berusia 6 tahun. Kisah Abel Xavier ini lah yang membuat Bambang Pacul terinspirasi memberikan nama program tersebut Korea-Korea Selecao 2024.

Istilah Korea-Korea sendiri sangat populer di masyarakat Jawa yang mengacu pada orang-orang yang berasal dari kelas menengah bawah, yang mana memiliki mimpi dan harapan untuk melenting ke atas. Mereka adalah orang-orang yang punya daya juang luar biasa untuk keluar dari belenggu kemiskinan.

"Kenapa menggunakan istilah melenting? Sebab, para 'Korea' keluar dari jurang kemiskinan dengan lompatan yang eksponensial. Orientasi kehidupannya terus bergerak ke lapisan sosial atas. Lewat ajang ini kita bantu mereka agar tidak takut bermimpi lagi," ujar Bambang Pacul.

Sementara itu, Justin juga mengatakan dirinya selama ini selalu mencari pemain dari keluarga miskin. Belajar dari pengalamannya sebagai pelatih futsal, anak-anak dari keluarga kurang beruntung memiliki motivasi lebih untuk bisa sukses.

"Mereka punya daya juang yang lebih besar. Mereka mau keluar dari lingkaran kemiskinan untuk membantu keluarganya. Program ini luar biasa, bisa mewujudkan hal tersebut," sahut Justin.

Sementara Selecao merupakan bahasa Portugis yang berarti orang-orang yang terpilih. Istilah ini di sepakbola biasanya merujuk ke 'timnas' untuk negara-negara berbahasa Portugis seperti Portugal atau Brasil.

(kpr/kpr)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER