Pendapat Quraish Shihab soal Jilbab dalam Surat Al-Ahzab Ayat 59

Professor Quraish Shihab melalui bukunya yang bertajuk 'Wawasan Al-Quran, Tafsir Maudhu'i atas Pelbagai Persoalan Umat' (Mizan, 1996) menerangkan bagaimana hukum wanita yang memakai kerudung.

Dalam bukunya, ia mengutip bagaimana firman Allah swt yang mengatakan bahwa wanita hendaknya menutupi bagian dada.

"Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke atas juyubi-hinna (dada mereka)." (QS An-Nur:31).

Quraish dalam pendapatnya mengatakan bahwa juyub adalah jamak jaib yang merupakan lubang yang ada di bagian atas pakaian yang biasanya menampakkan (sebagian) dada.

Kandungan ayat ini berpesan bahwa dada yang ditutup dengan kerudung berarti harus menutupi bagian rambut dan kepala.

"Tidak jarang mereka memakai kerudung tetapi ujungnya dikebelakangkan sehingga telinga, leher, dan sebagian dada mereka terbuka," tulis ayah Najwa Shihab itu dalam bukunya.

Hal itu, kata Quraish, bisa mengundang orang munafik menggoda dan mengganggu para wanita.

Masih dalam bukunya, Quraish Shihab merujuk pada surat Al-Ahzab ayat 59 yang membahas soal jilbab.

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin agar mengulurkan jilbab-jilbab ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu menjadikan mereka lebih mudah untuk dikenal (sebagai wanita Muslimah/wanita merdeka/orang baik-baik) sehingga mereka tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

Ayat tersebut menerangkan bahwa jilbab adalah baju kurung yang longgar dan dilengkapi dengan kerudung penutup kepala.

Kandungan ayat tersebut secara jelas menuntun kaum Muslimah agar memakai pakaian yang membedakan seseorang dengan yang bukan Muslimah.

Selain itu, ayat tersebut juga memerintahkan agar jilbab yang dikenakan hendaknya mengulur ke seluruh badan mereka seperti tergambar dalam sosok wanita Muslim di awal Islam masuk Madinah.

Begitulah kira-kira pandangan Quraish Shihab soal jilbab yang ada dalam Al-Ahzab ayat 59.