Bacaan Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024 yang Benar dalam Islam

Pada bulan Dzulhijjah, umat Muslim disunnahkan untuk menjalankan ibadah puasa Arafah dan Tarwiyah.

Puasa Arafah dan Tarwiyah merupakan puasa sunnah yang dijalankan umat Muslim pada dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Dilansir dari Detikhikmah pada Jumat (14/6), puasa Arafah dapat dilakukan pada 9 Dzulhijjah, yaitu tanggal 16 Juni 2024.

Sementara, puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah, yakni tanggal 15 Juni 2024.

Bacaan Niat Puasa Arafah dan Tarwiyah

Umat Muslim harus mengetahui niat yang dibaca sebelum menjalankan ibadah puasa Arafah dan Tarwiyah.

Berikut ini adalah bacaan niat puasa Arafah dan Tarwiyah:

Niat puasa Arafah:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab-Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'aalaa."

Adapun niat puasa Tarwiyah:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab-Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'aalaa."

Puasa Arafah dan Tarwiyah sebagai Penggugur Dosa

Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa Arafah dan Tarwiyah, tetapi hal tersebut bukan tanpa alasan.

Jika seorang Muslim menjalankan ibadah puasa Arafah dan Tarwiyah, maka Allah Swt. akan menghapus semua dosanya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, seperti dilansir dari laman NU Online pada Jumat (14/6), yang berbunyi:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya: "Dari Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah Saw. bersabda: "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas."" (HR Muslim).

Sementara, puasa Tarwiyah sebagai penggugur dosa disebutkan dalam hadis berikut.

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya: "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun." (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Hukum Puasa Arafah dan Tarwiyah bagi Orang Berhaji

Para ulama berbeda pendapat terkait menjalankan ibadah puasa Arafah bagi umat Muslim yang sedang berhaji.

Dilansir dari buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2 (Edisi Indonesia) karya Syekh Abdurrahman Al-Juzairi, mazhab Hanafi dan Maliki menilai bahwa puasa Arafah dan Tarwiyah hukumnya makruh bagi para jemaah haji karena bisa membuat tubuh mereka menjadi lemas.

Sementara, mazhab Hambali dan Syafi'i menilai bahwa puasa Arafah dan Tarwiyah termasuk sebagai puasa yang dianjurkan untuk para jemaah haji jika mereka melakukan wukuf di malam hari.

Jika para jemaah haji melakukan wukuf di siang hari, maka puasa Arafah dan Tarwiyah hukumnya makruh.

Menurut mazhab Syafi'i, para jemaah haji yang berasal dari kota atau negara lain disunnahkan untuk tidak melaksanakan puasa Arafah dalam kondisi apapun.

Pada penjelasan lain, Ustaz Ahmad Zahrudin M. Nafis pada kanal YouTube-nya, Ahmad Zahrudin M. Nafis, menjelaskan bahwa orang yang sedang berhaji maka tidak disunnahkan untuk berpuasa di hari Arafah.

Bahkan, orang yang berhaji disunnahkan tidak berpuasa di hari Arafah karena mengikuti Rasulullah Saw..

"Bahkan disunnahkan bagi orang yang sedang berhaji, disunnahkan tidak berpuasa pada Hari Arafah karena mengikut baginda Nabi Saw., karena sudah maklum bahwa Nabi tidak melaksanakan puasa Arafah ketika Nabi sedang berhaji," kata Ustaz Ahmad.

Ustaz Ahmad menambahkan, ada alasan kedua terkait ketidakharusan berpuasa di Hari Arafah bagi orang yang berhaji.

"Supaya orang yang berhaji ini kuat untuk banyak berdoa di Hari Arafah. Jadi kuat, banyak ibadah, banyak zikir, banyak berdoa," tuturnya.