Perlu Dihindari, Ini Gaya Hidup yang Bisa Picu Penyakit Alzheimer

ARM | Insertlive
Jumat, 14 Jun 2024 15:50 WIB
Ilustrasi sakit kepala Perlu Dihindari, Ini Gaya Hidup yang Bisa Picu Penyakit Alzheimer (Foto: Photo by engin akyurt on Unsplash)
Jakarta, Insertlive -

Dokter spesialis saraf Gea Pandhita mengungkapkan beberapa gaya hidup yang bisa memicu timbulnya penyakit Alzheimer pada usia senja.

Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia yang ditandai dengan kerusakan sel otak dan mengakibatkan gangguan memori, cara berpikir, dan perilaku.

Penyakit yang tergolong neurodegeneratif ini bisa terjadi karena otak kehilangan fungsi-fungsinya secara progresif.

ADVERTISEMENT

Umumnya, orang yang mengalami Alzheimer akan mudah lupa atau awamnya disebut pikun.

Namun, Gea menjelaskan bahwa tidak semua lupa atau tidak mengingat sesuatu adalah gejala demensia Alzheimer.

"Demensia harus memenuhi harus memenuhi 2 dai 3 gejala CAB," ungkap dalam acara acara diskusi media yang digagas Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Jakarta, Kamis (13/6).

CAB yang dimaksud Gea adalah Cognitive Decline, Activies of Daily Living, dan Behavioral and Psychological Symptoms.

"Yang pertama fungsi kognitifnya menurun, ada lima domain, yaitu atensi, memori, kemampuan berbahasa, visuospasial (persepsi ruang) ataupun tentang pengambilan keputusan mulai menurun," sambungnya.


Namun, menurunnya fungsi kognitif tidak langsung bisa disimpulkan mengalami demensia Alzheimer.

Seseorang bisa dikatakan mengidap demensia jika menurunnya fungsi kognitif itu mengganggu aktivitas keseharian atau dibarengi dengan perubahan perilaku.

Gaya Hidup yang Bisa Picu Demensia Alzheimer

Alzheimer bisa terjadi karena plak beta amyloid meningkat dan merusak sel-sel saraf otak dari luar.

Setelah itu terjadi inflamasi dan di dalam selnya juga mengalami kerusakan.

"Akhirnya jumlah sel otaknya berkurang karena rusak, barulah muncul gejala kepikunan," terangnya.

Gea menjelaskan bahwa pemicu munculnya plak beta amyloid. Pada saat tidur di jam 9 malam sampai 3 pagi, terjadi perbaikan sel pada otak.

Jika begadang, proses perbaikan itu tidak berlangsung secara optimal sehingga memungkinkan memunculkan plak beta amynoid yang menyebabkan Alzheimer.

Selain itu, merokok, minum alkohol, obesitas, hipertensi, diabetes, depresi, hingga kolesterol juga bisa menjadi faktor risiko yang bisa menyebabkan Alzheimer.

Oleh sebab itu, gaya hidup seperti yang disebutkan di atas harus dihindari.

Menempuh pendidikan tinggi juga bisa menjadi salah satu pencegah Alzheimer karena otak tetap distimulus.

"Makin tinggi pendidikan makin rendah risiko mengalami Alzheimer sampai 7 persen," kata Gea.

Selain itu, melakukan olahraga untuk menstimulus fisik, menstimulasi otak, memerhatikan asupan nutrisi, dan tidur yang cukup juga bisa menjadi pencegahan.

"Jalan kaki 30 menit sehari minimal 5 kali seminggu jadi 150 menit seminggu. Kemudian menstimulus kognitif, seperti membaca, isi TTS, baca ayat-ayat suci, pokoknya otak kita dipakai," imbuhnya.

(arm/and)
Tonton juga video berikut:
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER