Mengenal Istilah Asian Value yang Ramai Dibahas Pandji Pragiwaksono

Istilah Asian Value sedang ramai menjadi perbincangan publik gegara podcast 'Total Politik' yang menghadirkan Pandji Pragiwaksono sebagai bintang tamu.

Dalam podcast yang tayang Selasa (4/6) kemarin, Pandji membahas soal dinasti politik bersama dua host Arie Putra dan Budi Adiputro.

Arie Putra dan Budi Adiputro sebelumnya menyebut bahwa dinasti politik sebagai hal yang sah dan disebut sebagai hak warga negara.

Pandji Pragiwaksono lantas mencecar pernyataan kedua host tersebut.

Arie Putra pun menyebut soal asian value karena menilai Pandji Pragiwaksono terlalu sensitif membahas soal politik dinasti.

"Kenapa lu agak sensi soal politik dinasti? Kan itu hak warga negara bang," kata Arie Putra.

"Are you saying this? You saying this? Arie Putra. You saying this?" kata Pandji Pragiwaksono berulang kali.

"Ini pernah digugat orang ke MK dan diterima MK," kata Arie Putra lagi.

Pandji pun membalas kembali dengan menanyakan maksud dari ucapan Arie Putra.

"Meaning?" tanya Pandji lagi.

"Waktu itu dinasti nggak boleh maju, anak bupati nggak boleh maju," papar Arie Putra.

"Oke, gue ganti bahasanya. Gue nggak nanya pendapat MK, gue nanya elu," balas Pandji.

Namun, Arie Putra menyela omongan Pandji.

"Sebagai warga negara gue konstitusional dong," kata Arie.

"Tapi punya opini dong. Lo punya opini nggak?" balas Pandji.

"Punya Asian Value gue," kata Arie lagi.

Pernyataan Arie Putra itu membuat publik mengulik soal Asian Value.

Asian Value adalah nilai-nilai Asia yang mulai diperkenalkan pada akhir abad ke-20 oleh para pemimpin negara dan cendekiawan Asia seiring berkembangnya perekonomian negara-negara Asia khususnya Asia Timur dan Asia Tenggara.

Istilah ini sering dikaitkan dengan disiplin, kerja keras, juga kesederhanaan, hingga pencapaian akademik.

Selain itu, keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat akan hormat pada otoritas berkuasa yang dikaitkan dengan nilai-nilai Asia.

Tak hanya sebagai pencapaian prestasi pertumbuhan ekonomi, asian value sering dikaitkan sebagai pertahanan demi kepentingan rezim otoriter yang berkuasa di Asia.