Kejamnya Israel Serang Warga Palestina di Rafah hingga Bakar Hidup-hidup

Nastiti Swasiwi Nurfiranti | Insertlive
Kamis, 30 May 2024 14:00 WIB
Artis Posting All Eyes On Rafah Kejamnya Israel Serang Warga Palestina di Rafah hingga Bakar Hidup-hidup (Foto: Dok. Instagram)
Jakarta, Insertlive -

Israel melancarkan serangan ke kamp pengungsian warga Palestina di Rafah pada Minggu (26/5).

Serangan tersebut menewaskan 45 orang, dilansir dari Al Jazeera. Sementara, para korban yang terluka sulit diketahui jumlahnya lantaran rumah sakit yang digunakan untuk pengobatan sudah ditutup.

Penutupan rumah sakit dilakukan karena serangan pesawat tanpa awak telah menewaskan dua staf rumah sakit tepat di pintu masuk rumah sakit tersebut.

ADVERTISEMENT

Menurut penuturan para korban selamat, serangan Israel terjadi ketika mereka tengah bersiap-siap untuk tidur, seperti dilansir dari Reuters pada Kamis(30/5).

"Kami sedang berdoa dan kami sedang menyiapkan tempat tidur anak-anak kami untuk tidur. Tidak ada yang aneh, kemudian kami mendengar suara yang sangat keras, dan api meletus di sekitar kami," kata Umm Mohamed Al-Attar, seorang ibu Palestina, dikutip pada Kamis (30/5).

Di balik serangan brutalnya terhadap para pengungsi Palestina di Rafah, Israel memiliki sejumlah alasan.

Berikut adalah alasan-alasan tersebut, seperti dilansir pada Kamis (30/5).

1. Menggapai Kemenangan


Pemerintah Israel mengklaim bahwa serangan terhadap warga Palestina di Gaza bertujuan untuk mencapai kemenangan.

Hal itu dilakukan karena pemerintah Israel telah menjanjikan kemenangan kepada warga Israel.

Selain itu, Israel juga berambisi untuk menguasai seluruh wilayah Gaza.

Jika hal-hal tersebut telah terpenuhi, maka Israel akan menyetujui gencatan senjata.

2. Mencari Dua Petinggi Hamas

Serangan yang dilancarkan Israel di kamp pengungsian warga Palestina diklaim sebagai misi pencarian dua orang petinggi Hamas, yang disebut-sebut bersembunyi di kamp pengungsian tersebut.

Pihak Amerika Serikat (AS) sebenarnya meminta Israel untuk berhati-hati dalam menjalankan serangan di Rafah untuk mengincar para petinggi Hamas, sehingga tak menimbulkan korban jiwa di kalangan warga sipil.

Namun, Israel pada kenyataannya malah membunuh warga sipil Palestina.

3. Membasmi Pasukan Hamas

Serangan di Rafah yang dilakukan oleh Israel bertujuan untuk membasmi pasukan Hamas sampai ke akar-akarnya.

Hamas menjadi target balas dendam Israel setelah melakukan serangan terhadap Israel, yang menimbulkan korban jiwa dan menyandera sejumlah warga Israel pada 7 Oktober 2023 silam.

Tanggapan Benjamin Netanyahu

Baru-baru ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan tanggapannya terkait serangan Israel terhadap warga Palestina di Rafah.

Menurut Netanyahu, serangan yang dilakukan oleh Israel merupakan kesalahan teknis yang tragis, dikutip pada Kamis (30/5).

Namun, perdana menteri Israel tersebut tak menjelaskan secara lengkap terkait kesalahan teknis yang dimaksud.

Di sisi lain, militer Israel mengklaim bahwa serangan udara yang dilancarkan telah sesuai dengan tempat persembunyian Hamas dan berhasil menewaskan dua petinggi Hamas.

Kondisi Rafah usai Serangan Israel

Serangan Israel telah memporak-porandakan situasi di Rafah.

Tak sedikit anak-anak yang turut menjadi korban dari serangan brutal Israel. Ada dari mereka yang hangus hingga termutilasi, dilansir pada Kamis (30/5).

Beberapa rumah sakit juga terkena dampak dari serangan Israel, salah satunya rumah sakit milik Komite Palang Merah Internasional.

Menurut seorang relawan, Mohammed Abuassa, kondisi para korban yang dievakuasi sangat memprihatinkan, dilansir dari Associated Press pada Kamis (30/5).

"Kami mengevakuasi orang-orang yang berada dalam kondisi yang tidak tertahankan. Kami mengeluarkan anak-anak yang terpotong-potong. Kami menarik keluar orang-orang muda dan lanjut usia. Kebakaran di kamp itu seolah tidak nyata," kata Abuassa, seperti dikutip pada Kamis (30/5).

Menurut Kementerian Kesehatan, yang berada di wilayah kekuasaan Hamas, mayoritas korban tewas akibat serangan Israel adalah perempuan, anak-anak, dan lansia.

Hingga kini, pencarian terhadap para korban masih terus berlanjut.

(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/fik)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER