23 Mei 2024 Memperingati Waisak, Libur Hari Apa Saja?

Pada Kamis (23/5), umat Buddha akan memperingati Hari Tri Suci Waisak.

Berdasarkan SKB 3 Menteri Nomor 855 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, Waisak ditetapkan sebagai tanggal merah.

Dilansir dari laman resmi Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI (Kemenag), Waisak memperingati tiga peristiwa penting yang dilalui Buddha Gautama, yakni Kelahiran Pangeran Siddharta, Pertapa Siddharta menjadi Buddha, dan Buddha Gautama Parinibbana (wafat).

Umat Buddha diharapkan dapat selalu merenungkan perjalanan Buddha Gautama dalam menemukan Dhamma Kebenaran Mulia yang mengantarkan umat manusia kepada kebahagiaan.

Selain di Candi Borobudur, umat Buddha akan melakukan kegiatan ibadah di beberapa candi lainnya, seperti Candi Sewu, Candi Muara Takus, Candi Muara Jambi, dan Candi Sojiwan.

Kegiatan peringatan Waisak akan diawali dengan Bakti Sosial Kesehatan, pengambilan Api Abadi di Kabupaten Grobogan, pengambilan Air Berkah di Kabupaten Temanggung, Prosesi, Puja Bhakti Waisak, dan diakhiri Puja Pelita.

Hari Libur Peringatan Waisak

Melalui SKB 3 Menteri Nomor 855 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, pemerintah menetapkan tanggal 24 Mei 2024 sebagai hari cuti bersama Waisak.

Berikut adalah rincian tanggal libur Hari Waisak dan cuti bersama Waisak 2024, dilansir dari Detikjatim pada Senin (20/5).

- Kamis, 23 Mei 2024 : Libur Nasional Hari Raya Waisak 2024
- Jumat, 24 Mei 2024 : Cuti Bersama Hari Raya Waisak 2024
- Sabtu, 25 Mei 2024 : Libur Akhir Pekan
- Minggu, 26 Mei 2024 : Libur Akhir Pekan

Tema Waisak 2024

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Supriyadi, telah menetapkan tema Hari Raya Waisak 2024, yaitu "Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia".

"Tema peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE memberi pesan kepada kita bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan. Perbedaan harus dipahami dan disadari sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain dalam menapaki hidup luhur untuk mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan bahagia," kata Supriyadi.

Adapun sub tema dari Lembaga Keagamaan Buddha lainnya, yaitu :

1. "Keharmonisan Merupakan Pedoman Hidup Berdampingan dalam Berbangsa" dari Sangha Agung Indonesia (SAGIN)

2. "Memperkokoh Persatuan dalam Keberagaman" dari Sangha Theravada Indonesia (STI)

3. "Untuk Hidup Bahagia Sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha" dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI)