Kekuatan Pasar Kopi Modern di Indonesia

InsertLive | Insertlive
Selasa, 30 Apr 2024 20:30 WIB
Ini 4 Penyebab Sakit Perut Setelah Minum Kopi Pagi Hari Kekuatan Pasar Kopi Modern di Indonesia/Foto: Ilustrasi iStock
Jakarta, Insertlive -

Masyarakat Indonesia saat ini lekat dengan kebiasaan meminum kopi.

Dalam catatan sejarah yang dimuat Evening Standard, kopi pertama kali ditemukan pada abad ke-9 oleh seorang penggembala di daerah Ethiopia.

Namun, penanaman juga perdagangan kopi baru dimulai di Jazirah Arab pada abad ke-16.

ADVERTISEMENT

Indonesia sendiri mulai mengenal kopi pada abad ke-17 setelah dibawa Belanda.

Meski bukan negara pertama ditemukannya kopi, Indonesia kini menjadi terbesar ketiga di dunia setelah Brasil dan Vietnam sebagai negara penghasil kopi.

Dari data tahun 2022, nilai ekspor kopi Indonesia mencapai US$ 1,15 miliar.

Produksi kopi Tanah Air pun cenderung meningkat dalam lima tahun terakhir ini.

Sementara menurut laporan Momentum Works berjudul 'Coffee in Southeast Asia: Modernising Retail of the Daily Beverage,' Indonesia merajai pasar kopi modern di Asia Tenggara pada tahun 2023.


Besaran pasar tersebut diperkirakan mencapai US$947 juta, dihitung dari nilai omzet tahunan (annual turnover) dari pasar kopi modern di Indonesia.

Angka tersebut setara dengan 27,7% dari total nilai pasar kopi modern di Asia Tenggara yang mencapai US$3,4 miliar pada tahun 2023.

Kekuatan pasar kopi modern di Indonesia ini sebagian besar didorong oleh ekspansi dari jaringan usaha kopi lokal, salah satunya TOMORO COFFEE.

Sebagai gerai kopi terbesar nasional, mereka melakukan inovasi demi menyajikan minuman berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

TOMORO COFFEE mulai memperkenalkan fasilitas sangrai kopi dengan menghadirkan coffee roastery atau pabrik kopi yang diperkenalkan pada Senin (29/4) kemarin.

"Kehadiran coffee roastery merupakan bentuk komitmen kami untuk menghadirkan industri berkelanjutan yang nantinya bisa membentuk satu ekosistem dari hulu ke hilir dalam industri kopi nusantara. Coffee roastery ini kami desain dengan 3 (tiga) fase produksi, menggunakan biji kopi berkualitas dan memiliki kapasitas produksi mencapai hingga 2.400 ton per tahun," tutur Star Yuan, Direktur Utama TOMORO COFFEE.

Nantinya, fasilitas sangrai kopi yang menggunakan mesin sangrai berkualitas ini dapat melacak proses produksi dari awal hingga akhir melalui peranti lunak yang akan memastikan rasa kopi akan tetap sama dan konsisten.

Pabrik coffee roastery TOMORO COFFEE.Pabrik coffee roastery TOMORO COFFEE./ Foto: Dok. Istimewa

Adapun mesin sangrai dilengkapi dengan 2 (dua) alat afterburner yang akan mengurangi polusi asap hingga lebih dari 60% dari proses sangrai kopi.

Pembangunan fasilitas tersebut dinilai ramah lingkungan sebagai bentuk komitmen terhadap keberlanjutan ekonomi bisnis serta dampak bagi lingkungan.

"Kami berharap semua langkah yang kami upayakan ini dapat berkontribusi untuk meningkatkan produktivitas kopi di Indonesia sehingga semakin menghasilkan kopi yang berkualitas dan disukai oleh penikmat kopi internasional," pungkas Star Yuan.

(dis/dis)
Tonton juga video berikut:
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER