Lirik Takbir Lebaran Idul Fitri Muhammadiyah

Nastiti Swasiwi Nurfiranti | Insertlive
Selasa, 09 Apr 2024 16:30 WIB
Ilustrasi Merayakan lebaran bersama keluarga Lirik Takbir Lebaran Idul Fitri Muhammadiyah/Foto: i-Stock
Jakarta, Insertlive -

Takbir merupakan salah satu syiar Islam yang dilakukan oleh umat Muslim di malam dan Hari Raya Idul Fitri.

Takbir dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur dan pengagungan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya.

Membaca takbir Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah, yakni sunnah yang sangat dianjurkan dan tidak boleh ditinggalkan tanpa alasan syar'i.

ADVERTISEMENT

Dalil Membaca Takbir

Dalil bertakbir pada Hari Raya Idul Fitri didasarkan pada firman Allah SWT berikut.

وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185)

Waktu Membaca Takbir

Berdasarkan buku Fiqih Praktis I karya Muhammad Bagir, umat Muslim disunnahkan bertakbir sejak matahari terbenam di akhir bulan Ramadan hingga dimulainya salat Idul Fitri.

Waktu-waktu utama untuk membacanya adalah sesuai salat-salat fardu, baik di rumah maupun di masjid.


Takbir Idul Fitri juga dibaca saat menunggu mulainya salat 'Ied.

Ada suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA, yang berbunyi:

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari Id, beliau bertakbir dengan mengeraskan suara takbirnya.
Dalam riwayat lain (dikatakan): Beliau apabila pergi ke tempat shalat pada pagi hari Idul Fitri ketika matahari terbit, beliau bertakbir hingga sampai ke tempat shalat pada hari Id, kemudian di tempat shalat itu beliau bertakbir pula, sehingga apabila imam telah duduk, beliau berhenti bertakbir. (HR. asy-Syafi'i dalam al-Musnad, I:153, hadis no. 444 dan 445)

Takbir Lebaran Muhammadiyah

Tuntunan takbir yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut.

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ

atau

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Hal tersebut berdasarkan hadits di bawah.

عَنْ سَلْمَانَ قَالَ: كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَ جَاءَ عَنْ عُمَرَ وَابْنِ مَسْعُوْدٍ: اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ


Artinya: "Diriwayatkan dari Salman, ia berkata: bertakbirlah dengan Allaahu akbar, Allaahu akbar kabiiraa. Dan diriwayatkan dari Umar dan Ibnu Mas'ud: Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil-hamd." (HR. Abdul Razzaaq, dengan sanad shahih)

(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/naa)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER