Alasan Negara-negara Arab Tak Bantu Palestina Lawan Israel, Ternyata Takut...

Nastiti Swasiwi Nurfiranti | Insertlive
Kamis, 21 Mar 2024 21:50 WIB
Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, Gaza Alasan Negara-negara Arab Tak Bantu Palestina Lawan Israel, Ternyata Takut.../Foto: Abdelhakim Abu Riash/Al Jazeera
Jakarta, Insertlive -

Konflik Palestina-Israel hingga saat ini masih belum berakhir. Masih banyak warga sipil Palestina yang harus merasakan kekejaman dan diskriminasi dari Israel.

Kedua negara ini mulai berseteru sejak akhir abad ke-19. Namun, Israel berhasil membangun negara dan mencaplok wilayah Palestina melalui Perang Enam Hari pada 5-10 Juni 1967.

Perang tersebut merupakan perang antara Israel dengan tiga negara Arab tetangganya, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah.

ADVERTISEMENT

Perang Enam Hari adalah perebutan wilayah dan teritori. Melalui perang ini, Israel berhasil merebut Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir.

Selain itu, Israel juga merebut wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur dari Yordania dan Dataran Tinggi Golan dari Suriah.

Sikap Negara-negara Arab

Selama ini, konflik antara Israel dan Palestina dinilai sebagai konflik agama.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa negara-negara Arab yang mayoritas beragama Islam terkesan tidak melakukan perlawanan terhadap Israel.

Negara Arab sendiri diketahui belum bisa bersatu dan terbagi dalam beberapa bagian.


Oleh karena itu, belum ada kesepakatan yang jelas untuk membantu Palestina dalam menghadapi serangan Israel.

Sebagian negara Arab menilai bahwa serangan kepada Israel untuk membantu Palestina akan membuat keadaan semakin buruk.

Namun, terdapat alasan lain yang masih simpang siur, yakni ketakutan terhadap kekuatan sekutu Israel, Amerika Serikat.

"Saya belum melihat negara Arab mana pun yang tidak menyatakan dukungan untuk Palestina pada tingkat retoris, dan akan sangat sulit bagi mereka untuk mengatakan sebaliknya. Tapi apa yang mereka lakukan sangat berbeda," kata H.A. Hellyer, seorang sarjana politik Timur Tengah di Carnegie Endowment di Washington melansir New York Times.

Beberapa tahun belakangan, negara-negara Arab mulai membangun hubungan diplomatik dengan Israel.

Pada tahun 2020, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) mulai membuka hubungan dengan Israel. Bahkan, terdapat isu bahwa Arab Saudi akan melakukan hal serupa.

Di samping itu, Mesir dan Yordania, yang merupakan negara tetangga Palestina, telah memberikan penolakan untuk menampung para pengungsi.

Mereka beralasan bahwa migrasi warga Palestina ke Mesir hanya akan merusak perdamaian dunia.

Pemimpin Yordania, Raja Abdullah II, juga melakukan tindakan yang sama. Ia mengatakan bahwa tidak ada pengungsi di Yordania dan Mesir.

(Nastiti Swasiwi Nurfiranti/dia)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER