Upaya TikTok Antisipasi Berita Hoaks Jelang Pemilu

Insertlive | Insertlive
Rabu, 07 Feb 2024 10:14 WIB
Ada Apa Dengan Digital Upaya TikTok Antisipasi Berita Hoaks Jelang Pemilu / Foto: Insertlive
Jakarta, Insertlive -

Permasalahan berita hoaks atau bohong yang banyak beredar di media sosial memang menjadi masalah penting. Tentu saja dengan adanya berita hoaks ini mampu membuat adanya kesalahpahaman serta perseteruan.

Menanggapi permasalahan yang ramai di tengah masyarakat ini, pemerintah bersama Kominfo terus berupaya untuk memberantas penyebaran berita hoaks.

Seperti diketahui, berita-berita hoaks beredar luas di media sosial seperti TikTok, Instagram, YouTube, dan lainnya. Faris Mufid selaku Public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia menegaskan bahwa TikTok sangat melarang berita hoaks.

ADVERTISEMENT

Terlebih di masa pemilu ini banyak sekali berita hoaks beredar. TikTok sendiri terus melakukan pengawasan dan menghapus konten-konten yang berisi berita hoaks.

"Pada dasarnya hoaks atau miss informasi itu hal yang dilarang dalam tiktok. Mengenai hoaks di pemilu itu banyak sekali yang menyebarkan hoaks," ucap Faris Mufid selaku Public Policy & Government Relations, TikTok Indonesia di acara Ada Apa Dengan Digital yang digelar di Balai Sarbini, Rabu (7/2).

"Jadi sebenarnya kami di TikTok dengan atau tanpa adanya laporan, kami akan terus melakukan pengawasan pada komunitasnya. Kami juga berhasil men-takedown konten hoaks," sambungnya.

Sementara itu, Bawaslu selaku badan yang mengawasi pemilu juga turut turun tangan untuk memberantas berita hoaks mengenai para capres dan cawapres. Bawaslu mengatakan pihaknya memiliki metode sendiri untuk memberantas berita hoaks.

"Bawaslu punya metode terkait pengawasan. Bawaslu tentunya dalam proses mekanisme adanya laporan tantang hoaks kita akan lakukan penelusuran. Kalau ada informasi yang sifatnya hoaks itu mudah diketahui," ujar Puadi.


"Kemudian kita punya apliksai Jarimu Awasi itu yang informasi itu yang mudah mendeteksi mana informasi yang hoaks dan tidak," lanjutnya.

Fuad tak menampik dalam masa kampanye kali ini memang banyak sekali berita hoaks yang beredar. Fuad pun mengatakan pihaknya sangat terbuka untuk menerima laporan dari masyarakat terkait berita hoaks.

Dalam masa tahapan kampanya ini banyak video viral yang datang ke penyelenggara pemilu. Contoh tokoh yang bagi-bagi uang. Banyak para netizen yang melihat informasi viral, ada pelanggaran. Jika masyarakat laporkan ada hoaks, Bawaslu tetap akan terima. Kemudian Bawaslu akan menindak lanjuti laporan tersebut," pungkasnya.

Bincang-bincang mengenai hoaks ini nantinya akan semakin meriah dengan kehadiran grup musik ternama Maliq & D'Essentials, Ari Lasso, dan JKT48.

Acara in dihadiri 1.300 tamu undangan dari kalangan mahasiswa, masyarakat umum, hingga media partner.

Bagi kamu yang ingin menyaksikan acara Ada Apa dengan Digital? bisa menantikan tayangan langsungnya di insertlive.com.

Acara ini juga akan dihadiri tamu undangan VIP, di antaranya Gautam Anand selaku VP dan Managing Director YouTube Apac, Putri Alam Director of Government Affairs & Public Policy Google Indonesia, hingga Faris Mufid Representatif Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia.

Lalu, akan hadir pula deretan pejabat publik, seperti Asyim Asy'ari dari KPU, Rahmat Bagja dari BAWASLU, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, KAPOLRI Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, hingga ST Burhanuddin Jaksa Agung.

(ikh/ikh)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER