11 Startup Bangkrut dan Tutup Operasi di Indonesia

Zenius menjadi startup Indonesia berikutnya yang secara mengejutkan memutuskan untuk berhenti beroperasi sementara setelah 20 tahun berdiri.
Co-founder Zenius Sabda Putra Subekti menyatakan operasi Zenius dihentikan mulai 22 Januari 2024.
Penghentian operasi sementara tersebut mencakup semua layanan dan dukungan operasional dari manajemen pusat.
"Kami juga menyampaikan maaf dan terima kasih yang mendalam kepada Bapak/lbu cabang atas kepercayaan dan kerja sama yang telah diberikan, serta seluruh staf cabang New Primagama selama ini. Kami mengerti bahwa hal ini akan menimbulkan ketidaknyamanan dan kekecewaan bagi Bapak/ibu Cabang," tulis Sabda Putra Subekti Co-founder Zenius yang dikutip pada Kamis (4/1).
Zenius bukan startup Indonesia pertama yang memutuskan untuk berhenti beroperasi. Sebelum, ada sejumlah startup yang juga menghentikan operasinya hingga tutup.
Ada startup apa saja yang kini sudah tutup di Indonesia? Berikut rangkuman sejumlah startup Indonesia yang sudah tutup.
1. Pegipegi
Pegipegi merupakan situs layanan pemesanan dan pembelian tiket online.(online travel agent/OTA).
Situs ini setidaknya sudah berdiri di Indonesia selama kurang-lebih 12 tahun.
Namun, secara mengejutkan Pegipegi menghentikan operasi terhitung sejak 12 Desember 2023.
2. JD.ID
JD.ID merupakan anak perusahaan dari JD.com salah satu e-commerce terbesar di Asia.
Sayangnya, JD.ID malah secara mengejutkan jadi salah satu e-commerce besar di Indonesia yang menghentikan semua layanannya mulai 13 Maret 2023.
Sebelumnya, JD.ID juga sudah sempat melakukan pengurangan karyawan sebanyak 200 orang sebelum akhirnya resmi tutup.
3. CoHive
CoHive yang bergerak sebagai startup ruang kerja berbagi (co-working space) ternyata telah bangkrut pada 18 Januari 2023.
Dilansir dari DealStreetAsia, pandemi yang berkepanjangan, ketersediaan kantor, hingga masalah pendanaan menjadi sejumlah alasan utama CoHive akhirnya tutup.
Saat ini, bisnis CoHive sudah diambil alih oleh pihak lain terutama COHIVE 101 yang memang beroperasi secara independen.
4. Fabello
Fabelio yang fokus di bidang penjualan furniture menjadi salah satu perusahaan startup yang kini tutup.
Fabelio dinyatakan pailit melalui putusan Pengadilan Niaga di PN Jakarta Pusat No. 47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, pada 5 Oktober 2022
Tak hanya itu, beredar kabar bahwa Fabello sempat meminta puluhan karyawan untuk bersedia resign. Bahkan, ada juga hak karyawan yang tidak terpenuhi.
5. Rumah.com
Rumah.com juga menjadi salah satu startup di Indonesia yang memutuskan tutup.
Padahal, Rumah.com sudah berdiri di Indonesia selama kurang-lebih 10 tahun.
Situs properti tersebut resmi ditutup oleh perusahaan asal Singapura PropertyGuru pada 1 Desember 2023.
Imbasnya, sebanyak 61 karyawan terkena PHK Rumah.com tutup. Selain itu, PropertyGuru juga berencana menutup FastKey salah satu produk software as a service (SaaS) pada 31 Juli 2024.
6. Hooq
Hooq juga merupakan salah satu startup yang memutuskan tutup di Indonesia.
Situs layanan video streaming asal Singapura ini telah menutup layanannya pada 30 April 2020.
Padahal, Hooq sudah beroperasi selama kurang-lebih 5 tahun di tanah air.
Selain Indonesia, Hooq ternyata juga menutup layanannya di Filipina, Thailand, India, bahkan Singapura.
7. AiryRooms
AiryRooms yang menjadi startup aggregator penyedia layanan penginapan sudah menghentikan operasinya sejak 31 Mei 2020.
Pandemi COVID-19 disebut menjadi salah satu penyebab utama AiryRooms memutuskan tutup.
AiryRooms sempat mengalami penurunan penjualan yang luar biasa signifikan beberapa bulan sebelum penutupannya.
Tak hanya itu, AiryRooms juga menerima permintaan pengembalian dana yang sangat tinggi dari para penggunanya.
8. Sorabel
Sorabel yang merupakan startup e-commerce pakaian ternyata juga sudah menghentikan layanannya sejak 30 Juli 2020.
Pimpinan Sorabel menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan usaha terbaik untuk menyelamatkan perusahaan, namun harus menempuh jalur likuidasi.
9. Elevenia
Elevenia startup e-commerce merupakan marketplace yang dinaungi oleh operasi PT XL Planet yang merupakan perusahaan patungan antara PT XL Axiata Tbk dan SK Planet dari Korea Selatan.
Sayangnya, Elevenia terpaksa menutup layanan marketplacenya pada 1 Desember 2022. Padahal, Elevenia sudah 8 tahun beroperasi di Indonesia.
10. Tumbasin
Tumbasin merupakan startup e-grocery di Indonesia yang juga memutuskan untuk tutup di Indonesia.
Tumbasin resmi menghentikan layanannya pada 2 Mei 2023. Meski begitu, pengguna Tumbasin khusus Semarang masih dapat berbelanja di Tumbasin melalui WhatsApp.
(ikh/ikh)
Profil Richard Liu Orang Kaya China yang Bagikan Hadiah Mewah Imlek untuk Warga Desa
Jumat, 31 Jan 2025 10:40 WIB
Pangeran Harry Kerja di Silicon Valley Usai Tinggalkan Kerajaan
Rabu, 24 Mar 2021 17:20 WIB
Saingan di 'Start-Up', Kim Seon Ho Ungkap Kenangan Manis dengan Nam Joo Hyuk
Sabtu, 19 Dec 2020 11:45 WIBTERKAIT