40 Kata-kata Sufi tentang Cinta yang Bikin Baper

Cinta, sebuah kata yang melebihi batas-batas dunia fisik dan menciptakan ikatan batin yang mendalam. Cinta pun telah menjadi fokus utama bagi para sufi, pencari kebenaran dan keindahan spiritual.
Dalam perjalanan mereka mencari Tuhan, kata-kata sufi yang penuh cinta dan bermakna, menggambarkan perjalanan hati mereka menuju cinta Ilahi.
Dalam hakikat cinta sufi, terdapat keindahan yang melampaui kata-kata biasa dan memasuki ranah yang lebih dalam, menuju pemahaman tentang hakikat keberadaan.
Berikut adalah 20 kata-kata sufi tentang cinta dari para sufi yang mencerminkan keindahan spiritual, perjalanan batin, dan pencarian tak terhingga akan kehadiran Tuhan. Kata-kata sufi ini bukan sekadar rangkaian huruf, melainkan jendela-jendela keabadian yang membawa kita melintasi dimensi-dimensi rohaniah.
Berikut adalah 20 kata-kata tentang cinta dari para sufi:
- "Kita dilahirkan dari cinta, Cinta adalah ibu kita." - Jalaluddin Rumi.
- "Kapan engkau akan memulai perjalanan panjang itu ke dalam dirimu?" - Jalaluddin Rumi.
- "Abaikan apapun yang membuatmu takut dan sedih, yang menyurutkanmu ke belakang menghadapi sakit dan maut." - Jalaluddin Rumi.
- "Dalam mendengar ada perubahan sifat, dalam melihat ada perubahan hakikat." - Jalaluddin Rumi.
- "Pakailah kesyukuranmu seakan itu adalah jas pelindungmu. Niscaya syukur akan selalu memberi kepuasan di setiap aspek hidupmu." - Jalaluddin Rumi.
- "Jadilah salju yang mencair. Bersihkan dirimu dengan dirimu sendiri." - Jalaluddin Rumi.
- "Di manapun kamu, dan apapun yang kamu lakukan, teruslah mencinta." - Jalaluddin Rumi.
- "Meskipun aku diam tenang bagai ikan, tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan." - Jalaluddin Rumi.
- "Betapa bahagia saat kita duduk di istana, kau dan aku, dua sosok dan dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku." - Jalaluddin Rumi.
- "Yang paling nampak pada diri manusia adalah kelemahannya, maka barangsiapa melihat kelemahan dirinya sendiri, ia akan menggapai keistiqamahan terhadap perintah Allah swt." - Jalaluddin Rumi.
- "Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan." - Jalaluddin Rumi.
- "Matinya hati adalah kebodohan dan kehidupan hati adalah ilmu." - Imam Ghazali.
- "Tasufisme bukanlah agama atau filsafat, itu bukan deisme atau ateisme, juga bukan moral, atau jenis mistisisme khusus, yang bebas dari sektarianisme agama yang biasa." - Hazrat Inayat Khan.
- "Segala sesuatu di alam semesta ada di dalam dirimu. Tanyakan semuanya pada dirimu sendiri." - Rumi.
- "Hanya sejumlah harta yang kamu miliki untuk kamu sendiri yang telah kamu kirimkan sebelum kamu ke akhirat, sisa kekayaan yang kamu tinggalkan, di dunia ini adalah milik ahli warismu." - Maulana.
- "Usaha dan doa tergantung pada cita-cita: Manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya." - Jalaluddin Rumi.
- "Kesunyian adalah bahasa Tuhan, selain itu hanyalah terjemahan yang buruk." - Jalaluddin Rumi.
- "Dustamu adalah tubuh yang fana ini, kebenaranmu adalah ruh Ilahiah." - Jalaluddin Rumi.
- "Kebaikan yang engkau tegakkan, bagaimanapun juga, ketidaksempurnaannya akan selalu tersembunyi darimu." - Jalaluddin Rumi.
- "Segalanya yang kau lihat mempunyai akarnya di dalam dunia yang tak terlihat. Bentuk akan berubah, namun intisarinya tetaplah sama." - Jalaluddin Rumi.
- "Pastikan bahwa suatu hari nanti kau akan memuji dan berterima kasih kepada Tuhan atas doa-doamu yang belum terjawab yang pernah kau tangisi untuk mereka." - Syams Tabrez
- "Dari masing-masing, cinta menuntut keheningan mistik." - Attar Nishapur
- "Kamu tidak punya pilihan. Kamu harus meninggalkan egomu di depan pintu sebelum kamu memasuki cinta." - Kamand Kojouri
- "Kekasih adalah segalanya, pecinta hanya sebuah tabir. Kekasih hidup abadi, pecinta hanyalah benda mati." - Jalaluddin Rumi
- "Setiap waktu yang berlalu tanpa cinta akan menjelma menjadi wajah memilukan di hadapan Tuhan." - Jalaluddin Rumi
Baca halaman selanjutnya.
(Rama Zatrya Galih/agn)TERKAIT