Membaca & Menulis Online Jadi Tren, Aplikasi Ini Cetak Sejarah dari Capaian Baru

INSERTLIVE | Insertlive
Rabu, 06 Sep 2023 11:29 WIB
Agung Wibowo dan Isa Alamsyah
Jakarta, Insertlive -

Membaca dan menulis online melalui KBM App menjadi tren untuk berbagai kalangan. Aplikasi ini sendiri bermula dari Komunitas Bisa Menulis dan diluncurkan pada Mei 2020.

Sepanjang tiga tahun berdiri, KBM menjadi salah satu platform penulisan yang memberikan royalty terbesar di Indonesia. Baru-baru ini, Valuasi KBM pun melesat setelah Secondary Market 2023.

Setelah sukses menggalang dana di Fundex pada Juni-July 2022, KBM membuka pasar sekunder yang diselenggarakan FundEx dan berlangsung selama 10 hari kerja, terhitung sejak 21 Agustus 2023 hingga hari ini, 1 September 2023. Pasar sekunder merupakan pelaksanaan mandat dari kebijakan OJK POJK 57 tahun 2020 tentang pasar sekunder di SCF.

ADVERTISEMENT

Keberhasilan ini merupakan sejarah baru di Indonesia.

"KBM merupakan satu-satunya startup yang telah berhasil merilis saham di pasar primer dan memperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder FundEx sebagai platform Securities Crowdfunding," ungkap Agung Wibowo, CEO Fundex.

Pasar sekunder ini memungkinkan pemilik saham KBM App untuk menjual saham yang mereka beli melalui Fundex, dan membuka peluang investor lama untuk menambah lembar kepemilikan saham serta memberi kesempatan investor baru untuk ikut memiliki saham KBM App.

Berdasarkan trading history di sistem Fundex, saat pasar sekunder ditutup Jumat 1 September 2023 pukul 16.00, tercatat telah terjadi transaksi dengan volume 155 lembar saham KBM dengan total nilai Rp 267.672.000

Saham dibuka dengan harga Rp 1.897.500 per lembar, atau 10% di atas harga saat penjualan Juli 2022 senilai Rp 1.725.000. Perlu diketahui, saat crowd funding tahun lalu, KBM berhasil menjual 1.154 lembar saham dengan total penjualan senilai Rp 1,990.650.000 nyaris dua kali lipat dari target awal senilai Rp 1 miliar. Dengan penjualan tersebut, nilai per lembar saham adalah Rp 1.725.000.

Selama minggu pertama, sebagaimana penjualan saham pada umumnya, terjadi perdagangan dengan nilai yang pasang surut. Namun menjelang penutupan pasar sekunder, saham akhirnya bergerak naik hingga akhirnya ditutup dengan harga Rp 2.200.000 per lembar saham.

Dengan jumlah lembar saham KBM App yang berjumlah 40.154 lembar, harga terbaru tersebut valuasi KBM App meningkat menjadi Rp 88.338.800.000. Ini menunjukkan nilai valuasi KBM App meningkat 20-an % dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 75.000.000.000 saat pertama kali di jual.

CEO KBM App, Isa Alamsyah mengungkapkan, perkembangan positif secondary market ini membuat langkah KBM App semakin mantap menuju IPO.

"Dengan pencapaian ini KBM App berharap langkah menuju IPO semakin dekat, karena KBM App sejak awal didirikan hingga saat ini masih menjadi salah satu start up paling sehat di Indonesia yang selalu berhasil membukukan keuntungan, tidak membakar uang, dan secara konsisten meningkatkan valuasi. Sampai jumpa di IPO KBM di masa tahun mendatang," ungkap Isa Alamsyah CEO KBM App.

Sementara itu, CEO Fundex, Agung Wibowo menambahkan komentarnya.

"Securities crowdfunding (SCF) memungkinkan UKM dan Startup untuk menerbitkan saham dan mendapat permodalan dari publik. KBM merupakan satu-satunya startup yang telah berhasil merilis saham di pasar primer dan memperjualbelikan saham tersebut di pasar sekunder FundEx sebagai platform Securities Crowdfunding. Hal ini merupakan sebuah gebrakan baru bagi UKM dan startup di Indonesia. Melalui pendanaan SCF, UKM dan Startup dapat mengembangkan usahanya sehingga bisa mencapai scalability yang ditargetkan. KBM sendiri memiliki peta jalan menuju IPO dalam satu atau dua tahun mendatang dan sedang sangat serius dalam proses persiapan untuk menuju ke sana. Selamat pak Isa Alamsyah dan KBM yang telah berhasil dalam secondary market fundex kemarin dengan volume transaksi sebesar Rp. 267.672.000 dengan kenaikan harga saham sebesar 20%. Tentunya juga disupport dengan perbaikan kinerja dan performance yang luar biasa dari KBM dalam beberapa bulan ini," katanya.

(yoa/kmb)
Tonton juga video berikut:
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER