Isi Teks Pancasila Lengkap dengan Sejarah, Lambang, dan Maknanya

Indonesia memiliki landasan dan ideologi negara yang disebut Pancasila. Isi teks Pancasila memuat prinsip negara Indonesia. Poin-poin yang berbunyi dalam teks Pancasila, tidak hanya karya tulis semata, tentu mengandung makna mendalam.
Oleh karena itu, Pancasila menjadi landasan dan ideologi bangsa Indonesia. Dalam perumusan teks Pancasila, melibatkan beberapa tokoh bangsa yang disebut dengan Panitia Sembilan.
Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali dan ditetapkan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang luar biasa dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia.
Sejarah dari Pancasila, isi teks Pancasila, lambang, dan makna yang terkandung dalam teks Pancasila telah dirangkum dari berbagai sumber. Berikut penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Sejarah Lahirnya Pancasila
Tanggal 1 Juni merupakan hari penting bagi bangsa Indonesia. Pasalnya, di tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila merujuk pada momen sidang Dokuritsu Junbi Cosakai atau yang lebih dikenal dengan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia. Badan ini menggelar sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.
Dalam sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk "Lahirnya Pancasila" berkesempatan menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia tepatnya pada 1 Juni 1945. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.
Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamai "Pancasila". Menurut bahasa, panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.
Pada saat itu Soekarno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yaitu sila pertama "Kebangsaan", sila kedua "Internasionalisme atau Perikemanusiaan", sila ketiga "Demokrasi", sila keempat "Keadilan sosial", dan sila kelima "Ketuhanan yang Maha Esa".
Adapun untuk menyempurnakan rumusan Pancasila, maka Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI) membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai Panitia Sembilan. Berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.
Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.
Isi Teks Pancasila 1945
Berikut isi teks Pancasila yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia:
- Sila pertama: Ketuhanan yang Maha Esa
Lambang dari sila pertama ini adalah bintang, maknanya lambang tersebut menggambarkan cahaya yang terang selayaknya Tuhan yang Maha Esa menjadi cahaya kehidupan bagi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Contoh penerapan sila pertama dalam kehidupan sehari-hari adalah beribadah bersama sesuai dengan keyakinan yang dianut. - Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Lambang dari sila kedua yaitu rantai yang saling mengikat erat. Maknanya manusia saling berhubungan, saling menolong. Sehingga bangsa Indonesia memiliki hubungan yang erat antara bangsa, ras, suku, dan lainnya. - Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Lambang dari sila ketiga dalam Pancasila, yaitu pohon beringin. Memiliki makna bahwa pohon beringin memiliki akar yang kuat dan bisa tumbuh lebih dalam, sehingga masyarakat Indonesia memiliki rasa cinta yang dalam terhadap tanah air. Selain itu, pohon beringin juga selalu menjadi tempat berteduh sebagaimana negara Indonesia merupakan negara yang teduh dan seluruh masyarakatnya dapat berlindung atau berteduh di bawah naungan negara Indonesia. - Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat memiliki lambang kepala banteng. Tentunya memiliki makna sebagai Masyarakat Indonesia suka berkumpul dalam arti musyawarah untuk melahirkan suatu keputusan. - Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila kelima dan menjadi sila terakhir dalam pancasila memiliki lambang, yaitu padi dan kapas. Makna dari lambang tersebut, yaitu padi dan kapas menjadi kebutuhan primer atau pokok berupa pangan dan sandang, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Sehingga dari lambang tersebut masyarakat Indonesia tidak perlu membedakan status sosial.
![]() |
Lambang Pancasila dan Maknanya
Setelah mengetahui sila-sila dalam Pancasila, berikut ini lambang Pancasila yang dilengkapi dengan maknanya:
- Burung Garuda
Burung garuda menjadi lambang utama Pancasila, selain menjadi lambang utama burung garuda juga memiliki simbol kekuatan dengan gerakan yang dinamis. Sayapnya yang mengembang dan menandakan siap terbang ke angkasa, melambangkan dinamika dan semangat bangsa Indonesia untuk menjunjung tinggi nama baik bangsa dan negara Republik Indonesia. - Cengkeraman Kaki Burung Garuda
Kedua kaki burung garuda yang kokoh mencengkeram erat pita putih yang bertuliskan seloka, yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki arti, berbeda-beda, tetapi satu jua. Seloka ini diambil dari buku-buku Suasoma, karangan Empu Tantular. - Warna Emas
Warna emas menjadi warna dasar dari lambang pancasila, warna kuning emas ini menggambarkan keagungan. Karena itulah bangsa Indonesia menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur. - Jumlah Bulu
Terdapat 17 jumlah bulu di bagian sayap kiri dan kanan, yang menggambarkan tanggal kemerdekaan negara Indonesia. Jumlah bulu di bagian ekor berjumlah 8 helai yang menandakan bulan kemerdekaan Indonesia, yaitu bulan Agustus, sedangkan di bagian pangkal ekor memiliki jumlah 19 dan bulu di bagian leher berjumlah 45 yang artinya tahun kemerdekaan Indonesia, yaitu 1945. - Perisai
Perisai menjadi lambang perlindungan dan perjuangan karena perisai sering dibawa ke medan perang, garis-garis melintang yang membagi ruang atas dan bawah perisai menggambarkan bahwa kepulauan Indonesia dibelah oleh garis Khatulistiwa. Terakhir lambang perisai memiliki lima bagian yang melambangkan sila-sila dalam Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 yang termuat juga dalam Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dilansir dari laman Kemendikbud, Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama, yaitu:
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
- Berkebinekaan global.
- Bergotong royong.
- Mandiri.
- Bernalar kritis.
- Kreatif.
Itulah penjelasan isi teks Pancasila, lengkap dengan sejarah, lambang, dan maknanya.
(Risdawati/and)TERKAIT